Bisnis.com, KENDARI – Progres pembangunan bendungan Ladongi di Desa Atula Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, sudah mencapai 41 persen dari rencana pembangunan selama empat tahun anggaran.
"Mega proyek pembangunan Bendungan Ladongi terus berjalan sesuai yang direncanakan dengan melibatkan kontraktor pelaksana PT Hutama Karya dan PT Bumi Karsa (swasta nasional) dan perusahaan konsultan perencana PT Wecon dan beberapa perusahaan lainnya yang terlibat sebagai pengawas," kata PPK Balai Wilayah Sungai Sulawesi VI Sultra, Agung Permana di Kendari, Rabu (31/10/2018).
Menurut Agung, proyek nasional Nawacita yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 3/2016 di sejumlah daerah di Tanah Air termasuk Sultra merupakan strategis nasional dengan memanfaatkan dana APBN sebesar Rp844 miliar, sekaligus program pembangunan priortitas dari Dirjen Sumber Daya Alam Kemen PU-PERA.
"Pembangunan Bendungan Ladongi tersebut dimulai akhir 2016 yang dikerjakan secara multiyears yakni mulai 2016 hingga 2020 atau kurang lebih 1.460 hari kerja," katanya.
Menurut Agung Permana, Bendungan Ladongi nantinya akan mengairi lahan persawahan irigasi sekitar 3.604 hektare di Kolaka Timur termasuk sebagian kabupaten terdekat seperti Konawe.
Manfaat lain setelah proyek bendungan Ladongi itu selesai, selain layanan areal irigasi juga sebagai penyediaan air baku untuk wilayah Kecamatan Ladongi dan Kecamatan Tirawuta.
Selain itu, lanjut Agung, manfaat irigasi itu juga sebagai penyediaan energi listrik sebesar 1,5 MW, diharapkan bisa mereduksi banjir Kabupaten Kolaka Timur sebesar 51,86 persen, dan objek wisata bagi masyarakat dan budi daya perikanan air tawar.
Sementara itu, Kadis Pertanian Sultra Muhammad Nasir dalam keterangan terpisah mengatakan, kehadiran mega proyek Bendungan Ladongi di Kolaka Timur itu patut diapresiasi karena menempatkan daerah itu sebagai salah satu sentra produksi padi di Sultra.
"Harapan masyarakat, bendungan ini nantinya adalah yang terbesar di Sulawesi Tenggara dan akan menjadi kebanggaa masyarakat dalam mendukung percepatan pembangunan bidang pertanian," tuturnya.