Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih mengkaji potensi lahan untuk rekonstruksi Jembatan Ponulele yang ambruk pascagempa dan tsunami di Palu.
Direktur Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Iwan Zarkasi mengatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji sejumlah desain dan konsep pembangunan yang paling ideal agar jembatan tersebut dibangun kembali.
Kementerian menitikberatkan pada kajian terhadap kondisi tanah di lokasi jembatan yang ambruk tersebut, apakah masih memungkinkan untuk dibangun di tempat yang sama dengan memperhatikan potensi geologis tanah.
"Akan direkonstruksi, tetapi kami masih mengkaji kondisi tanahnya untuk dibangun kembali sebaiknya seperti apa," kata Iwan kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Iwan menjelaskan bahwa Jembatan Ponulele merupakan jembatan lengkung panjang sepanjang 250 meter yang membentang di atas Teluk Talise dan resmi beroperasi pada 2006. Nilai investasi jembatan yang ambruk tersebut mencapai Rp60 miliar yang berasal dari anggaran pemerintah kota setempat.
Saat ini, Iwan belum bisa memperkirakan biaya rekonstruksi mengingat kajian masih dilakukan.
Baca Juga
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan bahwa kajian mengenai struktur tengah diintensifkan oleh pihaknya untuk mengetahui kekuatan fondasi dan geologis tanah pascabencana alam tersebut.
Dalam diskusi awal, Sugiyartanto mengatakan bahwa ada opsi untuk membuat jembatan gantung yang hanya bisa dilewati manusia sebagai monumen untuk mengenang jembatan tersebut.