Bisnis.com, MANADO— Kendati tak termasuk dalam tujuh destinasi paket wisata yang ditawarkan dalam perhelatan IMF—World Bank, Provinsi Sulawesi Utara dinilai tetap potensial menarik tamu dan delegasi pertemuan tersebut untuk mengadakan kunjungan ke provinsi tersebut.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Minggus Gandeguai menyatakan, Sulut memiliki peluang untuk mendapatkan wisatawan dari perhelatan IMF-World Bank di Bali, terlebih saat ini maskapai Lion Air menyediakan penerbangan langsung dari Jakarta—Manado.
Meski demikian, pihaknya tidak dapat memprediksi jumlah wisman yang menyempatkan datang ke Sulut dari acara tersebut.
“Saya berharap Sulut menjadi salah satu kota tujuan wisatawan. Saat ini rata-rata wisatawan yang menggunakan Lion Air Denpasar-Manado berkisar 69 hingga 100 pax per hari,” ujarnya, Rabu (10/10).
Adapun pada awal Oktober ini, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara tembus 100.000 orang. Jumlah itu mencapai 83,3% dari target kunjungan wisman 2018 sebesar 120.000 orang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, kenaikan jumlah wisman yang masuk melalui Bandara Sam Ratulangi Manado selama periode Januari-Agustus 2018 mencapai 88.312, meningkat 75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 50.364 orang.
Baca Juga
Wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara sejauh ini masih didominasi wisman dari China. Jumlah mereka naik mencapai 90% atau sebanyak 76.724 pada periode Januari-Agustus 2018 jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
Selanjutnya, wisman dari Singapura naik 10% atau sebanyak 1.580 serta wisman dari Jerman sebanyak 1.392 atau naik 34%.
"Wisatawan mancanegara yang masuk Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi saat ini masih didominasi oleh China. Selain China dan Singapura, wisatawan dari benua Eropa dan Amerika mulai menunjukkan ketertarikan, seperti wisatawan dari Jerman, Italia, Perancis, Switzerland, dan Amerika yang rata-rata naik lebih dari 15%," ujarnya.