Bisnis.com, MANADO—Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan mengimbau masyarakat Minahasa Selatan agar tidak melaksanakan aktivitas apa pun termasuk pertanian, perkebunan, peternakan di seluruh area dalam radius 6 kilometer dari puncak Gunung Soputan. Hal itu disampaikan guna menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas.
Imbauan itu terkait dengan erupsi Gunung Soputan pada Rabu (3/10). Berdasarkan Surat Badan Geologi Kementerian Energi dan SDM Republik Indonesia Nomor 2553/45/BGL.V/2018 tanggal 3 Oktober 2018, Soputan telah berada pada Status Level III (Siaga).
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu menjelaskan, pihaknya akan menyalurkan bantuan masker di Desa Maliku Kecamatan Amurang Timur dan sekitarnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Soputan dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Penggunaan masker dimaksudkan untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
“Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulknologi dan Mitigasi Bencana Geologi dan BNPB tentang Aktivitas Gunung Soputan,” ujarnya, Rabu (3/10).
Dia meminta masyarakat agar mewaspadai potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi. Material erupsi bisa terbawa oleh air, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti melalui Sungai Ranowangko.
“Masyarakat di sekitar Gunung Soputan diharapkan tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu letusan Gunung Soputan, namun selalu SIAGA terhadap berbagai Potensi Bencana yang dapat terjadi sambil terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Aktivitas Vulkanik & Erupsi G. Soputan segera berakhir & kembali normal,” ujarnya dalam keterangan tertulis.