Bisnis.com, MANADO—Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengimbau Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow untuk menjaga pasokan komoditas bahan pokok seperti untuk mengendalikan inflasi di Sulawesi Utara. Pasalnya, dalam waktu dekat Kotamobagu akan menjadi salah satu daerah kajian inflasi di Sulut setelah Manado.
Sekretaris Daerah Pemprov Sulut Edwin Silangen menjelaskan selama tiga tahun belakangan ini kemajuan pembangunan di Sulawesi Utara menunjukkan progres positif. Pertumbuhan ekonomi Sulut ditopang oleh terkendalinya harga barang dan jasa (inflasi) pada tingkat rendah.
Menurutnya, inflasi daerah pada tahun 2017 mencapai angka 2,42% turun menjadi -0,88% pada agustus 2018, sedangkan semester pertama mencapai angka 1,90% atau lebih rendah dari inflasi nasional, serta stok bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat Sulut tetap tersedia dengan harga terkendali.
"Saya berharap prestasi yang diperoleh di tahun ini akan terus dipertahankan sampai tahun-tahun selanjutnya," ujarnya dikutip, Jumat (28/9).
Untuk mempertahankan prestasi itu, Silangen mengingatkan pentingnya sinergitas kerja komponen TPID termasuk mendorong peran serta para Bupati dan Walikota untuk terus memantau ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok didaerahnya serta melakukan inovasi program, misalnya: menggiatkan Program Batanang Padi, Rica, Bawang, Tomat.
Selain itu, harap Silangen, para bupati dan walikota dapat membentuk TPID di masing-masing daerah dan memotivasi UKM untuk terlibat dalam sektor pariwisata yang menjadi salah satu penggerak ekonomi Sulut.