Bisnis.com, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memaparkan visi misinya untuk membangun provinsi tersebut selama masa kepemimpinannya.
Selama 100 hari ke depan, Nurdin bersama wakilnya yaitu Andi Sudirman Sulaiman telah mengantongi sejumlah poin yang akan menjadi fokus kerja.
"Kami siap merealisasikan kemandirian ekonomi dengan selalu berlandaskan budaya, adat istiadat, dan kearifan lokal," ungkap NA--sapaan akrab Nurdin--saat menerima kunjungan direksi Bisnis Indonesia di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (27/8/2018).
Menurutnya, persoalan yang dihadapi saat ini bukan hanya dalam hal ekonomi tapi bagaimana mengelola kemajemukan yang ada di masyarakat dengan baik. Dengan demikian, kemajemukan itu bisa menjadi kekuatan dalam masyarakat.
Dalam mewujudkan hal tersebut, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus bersinergi.
"Kami yakin apabila itu ditopang dengan birokrasi yang bisa melayani, berintegritas, dan bermoral akan bisa seirama," lanjut mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.
Sektor pelayanan publik seperti perizinan akan menjadi salah satu fokus pembenahan yang akan dilakukan di bawah kepemimpinannya. Birokrat dinilai perlu diubah menjadi birokrasi yang memberikan kepastian kepada dunia usaha dan semua mesti dilakukan secara transparan.
Tentunya, hal itu harus didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal, unggul, dan mumpuni. Untuk itu, pihaknya akan melakukan asesmen untuk mengetahui kekuatan SDM di provinsi tersebut.
Hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Arif Budisusilo, Direktur Pemasaran Bisnis Indonesia Asep M.H. Mulyana, dan Kepala Perwakilan Indonesia Timur Bisnis Indonesia Galih Kurniawan.
Arif menyatakan Sulsel merupakan salah satu daerah utama di luar Pulau Jawa yang berkembang cukup pesat.
"Sulsel memiliki potensi yang besar untuk menumbuhkan perekonomiannya. Kota Makassar utamanya, bisa berkembang sangat cepat," tuturnya.