Bisnis.com, MANADO—PT Pertamina (Persero) Sulawesi Utara Tengah Gorontalo (Suluttenggo) menyatakan distribusi biodiesel 20% (B20) di Sulawesi Utara dan Gorontalo berlangsung lancar.
Marketing Branch Manager Pertamina Suluttenggo Daniel Alhabsy menjelaskan, sejak terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 41/2019 pada 1 September, pihaknya langsung melaksanakan amanat beleid tersebut.
“Semua solar yang kita salurkan dari terminal BBM Bitung semua sudah B20, sudah mengandung 20% FAME, baik untuk solar ke SPBU maupun solar industri,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (23/9/2018)
Pihaknya juga mengaku telah menyiapkan storage tank khusus untuk campuran minyak sawit atau Fatty Acid Methyl Esters (FAME) untuk dicampur ke dalam solar. Storage tank dengan kapasitas 2.500 kiloliter tersebut juga telah beroperasi.
Menurutnya, kapasitas storage tank tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan B20 di selama 10 hari, di mana rata-rata kebutuhan konsumsi biodiesel di Sulut mencapai 200 kiloliter per hari.
Dia menambahkan, lokasi penampungan FAME tersebut juga dekat dari supplier FAME yang berada di Bitung. Setelah pencampuran solar dengan FAME dilakukan, biodiesel itu langsung disalurkan melalui mobil tangki ke 66 SPBU yang ada di Sulut.
“Supplier FAME kita kira-kira hanya 3-4 kilometer saja dari Terminal BBM Bitung. Jadi karena sama-sama di Bitung, tidak ada masalah untuk distribusinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menilai tren konsumsi BBM di Sulut tidak mengalami perubahan berarti sejak pemberlakuan permen ESDM tersebut. Pasalnya, SPBU di Sulut telah cukup lama menjual biosolar sehingga masyarakat telah terbiasa mengonsumsi jenis BBM tersebut.