Bisnis.com, MANADO—Teka-teki tentang rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo akhirnya terjawab sudah. Pemerintah Provinsi Gorontalo secara resmi menyatakan akan menerima 300 CPNS dalam rekrutmen mendatang.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku telah menerima dokumen penerimaan CPNS dari Pejabat (Pj) Sekretaris daerah Anis Naki dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Selanjutnya, pihaknya menyerahkan pelaksanaan rekrutmen kepada lembaga tersebut.
“Saya serahkan ke Pak Sekda dan Kepala BKD untuk memprosesnya. Kita sudah dipercaya oleh pemerintah pusat maka harus kita laksanakan dengan baik. Pesan saya jalankan rekrutmen ini dengan baik, benar dan sesuai aturan,” ujarnya, seperti dikutip, Senin (10/9/2018).
Sementara itu, Anis Naki menjelaskan bahwa Pemprov Gorontalo sejatinya mengusulkan 2.174 formasi CPNS. Hal itu sudah dikaji berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja aparatur. Pertimbangan lainnya, sejak tahun 2012 pemprov Gorontalo belum pernah melakukan rekrutmen pegawai.
“Sementara pegawai kita yang sudah pensiun itu kalo nggak salah ada sekitar 491 orang. Jadi kalo tidak bisa yang dua ribuan itu ya paling tidak menutupi pegawai yang sudah pensiun. Ternyata kita dapat 300 orang,” jelas Anis.
Dia memerinci dari 300 formasi CPNS yang dijatah dari Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) kepada Pemprov Gorontalo, 250 di antaranya merupakan formasi guru, sedangkan 15 orang dari formasi tenaga kesehatan serta 35 orang sisanya tenaga teknis dari berbagai latar pendidikan.
Formasi guru akan diisi oleh latar pendidikan sebagai berikut; S1 Pendidikan Agama Islam 22 orang, S1 Bahasa dan sastra Indonesia 15 orang, S1 Pendidikan Bahasa Inggris 16 orang, S1 Biologi 12 orang, dan S1 Pendidikan Ekonomi 13 Orang.
Selain itu, juga diisi oleh latar belakang pendidikan S1 Fisika 12 orang, S1 Geografi 25 orang, S1 Kimia 13 orang, S1 Matemamtika 23 orang, S1 PPKN 23 orang, S1 Sejarah 27 orang, S1 Sosiologi dan Antropologi 20 orang, S1 Teknik Informatika dan Komunikasi 25 orang, dan Prakarya Wirausaha 4 orang.
Sementara 15 tenaga kesehatan yang dicari terbagi atas beberapa profesi, antara lain dokter 10 orang, S1 Kesehatan Masyarakat 3 orang, S1 Analisis Kesehatan 1 orang dan D-III Analisis Kesehatan 1 orang.