Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makna Idul Adha, Kesinambungan Kesalehan Sosial & Spiritual

Idul Adha (Hari Raya Kurban) sejatinya merupakan kesinambungan jalan kesalehan sosial spiritual, dari Idul Fitri.
Ilustrasi./ANTARA-Yusran Uccang
Ilustrasi./ANTARA-Yusran Uccang

Bisnis.com, PALU – Ketua Majelis Ulama (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah Prof Dr H Zainal Abidin MAg mengemukakan Idul Adha merupakan kesinambungan kesalehan sosial spiritual seorang Islam.

"Idul Adha (Hari Raya Kurban) sejatinya merupakan kesinambungan jalan kesalehan sosial spiritual, dari Idul Fitri," katanya, terkait momentum Hari Raya Idul Adha, di Palu, Selasa (21/8/2018).

Guru Besar Pemikiran Islam Modern IAIN Palu itu menyebut jika Idul Fitri merupakan manifestasi kemenangan atas nafsu, maka Idul Adha merupakan manifestasi dari ketulusan berkorban, kerendah hati untuk melakukan refleksi historis dalam mengenang perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail.

Sekaligus, kata dia, memaknai nilai-nilai spiritual dari manasik haji. "Kedua hari raya tersebut bermuara pada nilai-nilai kepedulian, ketakwaan, dan kesalehan sosial berupa ketulusan memaafkan, pentingnya silaturahim, dan etos berbagi yang disimbolkan dengan zakat fitrah pada Idul Fitri dan daging kurban pada Idul Adha," katanya.

Rektor Pertama IAIN Palu itu mengutarakan, keduanya berangkat dari panggilan iman dan berbuah kemanusiaan universal, terutama aktualisasi nilai-nilai hak asasi manusia, seperti diteladankan Nabi Muhammad saw dalam khutbah wadanya di saat wukuf di Arafah.

Haji, sebut dia, tidak hanya sebagai kewajiban dan rukun kelima dalam Rukun Islam, melainkan ia sebagai ibadah sosial. Kerinduan kepada Allah dan nabi menjadi unsur utama dalam menjalankan ibadah ini, di sinilah mereka dikumpulkan dari berbagai ras, etnik, suku dan bangsa. Di antara makna sosial haji yang menghubungkan antara manusia dan manusia lainnya sebagai makhluk sosial adalah antara lain penyadaran akan adanya kebhinekaan umat Islam.

"Umat Islam harus sadar bahwa kebhinekaan umat Islam itu tidak bisa dihindari, karena adanya perbedaan adat-budaya, pemahaman keislaman, tingkat intelektualitas, bahasa, dan lain sebagainya. Kebhinekaan umat Islam merupakan sebuah realitas yang niscaya ada," urai Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat itu.

Kesadaran akan kebhinekaan umat Islam yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah haji, menurut dia, semestinya dapat meningkatkan kesadaran kita akan kebhinekaan umat manusia dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Jika dalam ibadah haji kita mampu melebur dalam ikatan ukhuwah islamiyyah dan mengabaikan segala perbedaan mazhab, ras dan kelas sosial, maka seyogyanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita pun mampu melebur dalam ikatan ukhuwah insaniyah dan mengabaikan segala perbedaan termasuk perbedaan agama dan keyakinan," katanya.

Zainal Abidin akan menyampaikan khutbah di Masjid Al-Ikhlas Kabupaten Sigi, dengan judul reaktualisasi pesan moral idul qurban bagi wujudnya masyarakat harmonis dalam kebhinekaan

Masjid Al-Ikhlas di Desa Mpanau Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi, menjadi tempat shalat Idul Adha Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta dan forum komunikasi pimpinan daerah kabupaten setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler