Bisnis.com, TOMOHON-- Kementerian Pertanian meyakini penyelenggaraan Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2018 dapat menjadi sarana untuk menggenjot ekspor florikultura nasional.
Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menjelaskan, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura tengah fokus untuk meningkatkan produksi dan ekspor florikultura ke berbagai negara.
"Kami tingkatkan komoditas ekspor tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan prospektif ke depan. Ini [florikultura] memiliki daya saing tinggi dan sangat menjanjikan di pasar Internasional," ujarnya di sela-sela kunjungannya ke TIFF 2018, Rabu (8/8/2018)
Dia menyatakan, Indonesia yang merupakan negara tropis memiliki iklim cocok untuk budidaya tanaman hias, yang saat ini sudah dikembangkan di pelosok Indonesia.
Berdasarkan catatan Kementan saat ini terdapat 173 jenis tanaman hias dengan ribuan jenis varietasnya di Tanah Air.
"Untuk bunga krisan saja ada 130 varietas, dengan produksi 550 juta potong per tahun. Harga cukup bagus Rp 5.000 per potong, omset sekitar Rp 2,75 triliun, belum termasuk jenis tanaman hias lainnya," ujarnya.
Menurutnya, berbagai tanaman hias diproduksi dan dipasarkan di Tomohon dan daerah lain, serta sebagian diekspor ke berbagai negara. Hal ini terbukti meningkatkan devisa negara sekaligus mendulang dollar.
Adapun TIFF 2018 ini turut dimeriahkan oleh kehadiran sejumlah negara ,di antaranya: Malaysia, Vietnam, Korea Utara, India, Rusia, Amerika, Perancis, Belanda, Fhilipina, Hongkong, Thailand, New Zealand, India,Polandia, Jepang, Australia, Tiongkok, Singapura, Sekretariat Nasional ASEAN, dan C.A.F.E ( Council of Asian Flower Exibition).