Bisnis.com, MANADO – Komunitas Wirausaha Sulawesi melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna mempromosikan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sulut.
Servie Kilis, Ketua Komunitas Wirausaha Sulut (KWS), menyatakan pihaknya dengan dibantu oleh Dinas Koperasi dan UMKM Sulut tengah menjalin kerja sama dengan Pemprov Jabar untuk mempromosikan produk makanan UMKM Sulut untuk dijual di Jalan Cihampelas, Bandung.
“MoU [nota kesepahaman] ini menjadi fasilitas promosi UMKM Sulut untuk ke luar dari Manado. Salah satu idenya, kami akan sewa tempat di [Jalan] Cihampelas untuk menjual produk Sulut terutama makanan, karena kalau craft kita masih kalah dari Jabar,” ujarnya pada Selasa (31/7/2018).
Dia menjelaskan saat ini terdapat banyak sekali UMKM di Sulut. Namun, pertumbuhan UMKM di Sulut sangat tergantung dari keaktifan setiap UMKM dalam memproduksi dan memasarkan produknya.
Lebih lanjut, pihaknya pun terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk menjalankan pembukuan yang baik. Pasalnya, hal tersebut merupakan salah satu syarat bagi UMKM untuk mendapatkan tarif PPh final sebesar 0,5% dari omzet, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan.
“Untuk kredit, sudah terlihat [komitmen] bank untuk mengucurkan ke UMKM, dengan syarat pembukuan UMKM bersangkutan bagus. Maka itu, kami ajarkan penjualan satu produk saja harus ditulis,” ujar Servie.
Berdasarkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) yang dipublikasikan Bank Indonesia Sulut, laju pertumbuhan kredit perbankan yang disalurkan ke UMKM hingga Maret 2018 mencapai 11,49% secara tahunan. Sementara pasar kredit UMKM terhadap total kredit yang disalurkan di Sulut hingga Maret 2018 mencapai 25,49%.
Adapun berdasarkan sektor ekonominya, realisasi kredit UMKM masih terkonsentrasi pada perdagangan besar dan eceran dengan pangsa pasar 51,4%, diikuti oleh sektor industri pengolahan 10,08%, pertanian 9,13%, jasa 7,06%, serta sektor ekonomi lainnya yang memiliki pangsa pasar cukup rendah.
Sementara berdasarkan wilayahnya, sebagian besar penyaluran kredit UMKM masih berada di Kota Manado sebesar 55,3%, diikuti Kota Bitung 12,1%, dan Kotamobagu 11,5%.