Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I 2018, Laba Bank Sulutgo Rp143,81 Miliar

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (Bank SulutGo) optimistis dapat meraih target laba Rp450 miliar pada tahun ini, kendati laba bersih perseroan sepanjang semester I/2018 mengalami sedikit penyusutan sebesar 5,7% menjadi Rp143,81 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp152,66 miliar.
Direktur Utama Bank SulutGo Jeffry A. M. Dendeng (kanan) dan Direktur Welan T. Palilingan memberikan paparan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Kamis (12/10)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama Bank SulutGo Jeffry A. M. Dendeng (kanan) dan Direktur Welan T. Palilingan memberikan paparan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Kamis (12/10)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, MANADO—PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (Bank SulutGo) optimistis dapat meraih target laba Rp450 miliar pada tahun ini, kendati laba bersih perseroan sepanjang semester I/2018 mengalami sedikit penyusutan sebesar 5,7% menjadi Rp143,81 miliar, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp152,66 miliar.

Direktur Utama Bank SulutGo Jeffrey A.M. Dendeng menjelaskan, penurunan laba lebih disebabkan oleh imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) yang mengalami penurunan. Namun, di luar faktor tersebut, dia menegaskan kinerja BSG masih positif bertumbuh.

“Penurunannya lebih disebabkan oleh SUN yang mark to market-nya turun. Secara bisnis di luar SUN, BSG positif sehingga kami optimis mencapai laba akhir tahun sebesar Rp450 miliar,” ujarnya, Jumat (27/07/2018).

Dalam laporan keuangan Bank Sulutgo, perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp560,63 miliar pada paruh pertama tahun ini, atau naik 5,74% dari Rp530,18 miliar pada paruh pertama tahun lalu.

Kendati demikian, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan juga meningkat menjadi 81,05% dari periode tahun lalu sebesar 78,43%

Perseroan juga mencatatkan kenaikan penyaluran kredit dari Rp9,46 triliun pada Semester I/2017 menjadi Rp11,14 triliun pada Semester I/2018, atau naik 17,75%. Kenaikan kredit terjadi terutama terjadi di sektor UMKM, dengan persentase kenaikan 98,81% yaitu Rp838,80 miliar dibandingkan posisi akhir pada Juni 2017 sebesar Rp421,9 miliar.

Hanya saja, dana pihak ketiga (DPK) juga tercatat naik tipis sebesar 6,01% dari Rp11,31 triliun pada paruh pertama tahun lalu menjadi Rp11,99 triliun pada paruh pertama tahun ini. Akibatnya, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga  atau loan to deposit ratio (LDR) meningkat menjadi 93,2% pada Semester I/2018 dari periode yang sama tahun tahun lalu 83,49%.

Penaikan DPK pada paruh pertama tahun ini didorong oleh semakin meningkatkan dana murah atau current account saving account (CASA) yang tercatat sebanyak Rp4,63 triliun, atau naik 29,69% dari Rp3,57 triliun pada paruh pertama tahun lalu.

Semakin meningkatnya CASA tersebut didorong oleh kenaikan giro yang meningkat 77,59% menjadi Rp3,09 triliun pada Semester I/2018 dari Rp1,74 triliun pada Semester I/2017.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper