Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aprindo: Ritel di Sulawesi Utara Masih Melambat

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sulawesi Utara memproyeksikan pertumbuhan ritel di Sulut pada semester dua tahun ini belum akan pulih sepenuhnya, atau tetap melambat seperti tahun lalu.
Suasana pusat perbelanjaan dan hotel di kawasan Boulevard of Business, Jalan Pierre Tendean Manado./Istimewa
Suasana pusat perbelanjaan dan hotel di kawasan Boulevard of Business, Jalan Pierre Tendean Manado./Istimewa

Bisnis.com, MANADO — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sulawesi Utara memproyeksikan pertumbuhan ritel di Sulut pada semester dua tahun ini belum akan pulih sepenuhnya, atau tetap melambat seperti tahun lalu.

“Belum adanya faktor kuat yang dapat mendorong konsumsi rumah tangga menjadi penyebab [pertumbuhan] ritel di tahun ini akan seperti di tahun lalu,” kata Andy Sumual, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sulawesi Utara, Jumat (13/7/2018).

Robert Najoan, Sekretaris Jenderal DPD Aprindo Sulut menyatakan pertumbuhan ritel secara rata-rata di Sulut tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan ritel nasional. Sejak 2016, dia menilai pertumbuhan ritel di Sulut cenderung mengalami pelambatan.

“Sebelum 2016, pertumbuhan ritel di Sulut masih di atas dua digit [10%], namun sejak 2017 hingga sekarang, turun drastis menjadi satu digit saja. Bahkan ritel format tertentu sudah minus pertumbuhannya,” jelasnya.

Sejauh ini, Sulut memiliki setidaknya sembilan perusahaan ritel berskala nasional, sedangkan perusahaan ritel lokal mencapai sekitar 70 ritel. Adapun sembilan perusahaan ritel berskala nasional yang dimaksud antara lain Hypermart, Alfamart, Indomart, Transmart Carrefour, Giant Ekstra, Ace Hardware, Optik Melawai, Matahari Department Store dan Centro by Parkson.

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Manado pada bulan Juni mengalami peningkatan, terbukti dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang meningkat dari 132,37% pada Mei 2018 menjadi 133,23% pada Juni 2018.

Inflasi Kota Manado sebesar 0,65% pada Juni disebabkan adanya peningkatan pada semua jenis komoditas kecuali kelompok kesehatan, dengan kontribusi terbesar berasal dari angkutan udara sebesar 0,25%, tomat sayur 0,23%, tarif parkir 0,04%, daging ayam ras 0,04%, dan cakalang /sisik sebesar 0,02%.

Guna mendorong gairah belanja masyarakat, Aprindo Sulut juga telah menyiapkan sejumlah acara belanja yang telah digelar secara rutin. Harapannya, adanya acara yang menawarkan potongan harga untuk pasar ritel dapat mendorong pertumbuhan ritel di Sulawesi Utara pada akhir tahun mendatang.

“Yang terdekat ini Manado Great Sale 2018 dalam rangka Manado Fiesta 2018 yang digagas walikota Manado sejak 2017,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper