Bisnis.com, MANADO – Stok beras yang ada di Bulog Divre Sulawesi Utara dipastikan mampu mencukupi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.
Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Utara (Sulut) Eko Pranoto mengatakan perkiraan tersebut sudah memperhitungkan kenaikan kebutuhan masyarakat pada saat Ramadan dan Idulftri tahun ini. Ketahanan untuk enam bulan itu mencakup sekitar 10.000-an ton beras.
“Ini sudah memperhitungkan adanya lebaran. Biasanya jelang lebaran itu ada kenaikan [permintaan] sekitar 10%. Ini sudah diantisipasi,” katanya saat dijumpai seusai operasi stabilisasi harga pangan bersama Satgas Pangan, seperti dikutip pada Jumat (1/6/2018).
Selain beras, ada sekitar 23.000 liter minyak goreng, 3.500 ton gula, dan sekitar 38 ton tepung terigu. Adapun, pasokan beras mayoritas diambil dari Sulawesi Selatan. Gula mayoritas diambil dari Jakarta. Sementara, minyak dari Jawa Timur dan Jakarta.
Eko mengaku juga sudah berkeliling langsung hingga ke pulau-pulau yang ada di Sulut untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok. Pihaknya juga mengaku akan terus melaksanakan gerakan stabilisasi harga pangan dan pasokan beras medium.
Gerakan atau operasi tersebut dilakukan dengan menjual bahan pokok kebutuhan masyarakat. Harga yang ditawarkan pun dijamin lebih rendah dari pada pasar. Kegiatan ini sudah dilakukan di Bitung, Manado, Minahasa Selatan, Tahuna, dan Lembeh.
“Kami sedang menunggu juga untuk Bunaken. Sejauh ini, kami sudah mengadakan di 20-an titik. Tidak ada target berapa titiknya, kita harapkan sebanyak-banyaknya,” imbuh Eko.