Bisnis.com, MAKASSAR – Progres fisik pengerjaan tahap pertama kereta Trans Sulawesi rute Barru – Parepare di Sulawesi Selatan telah mencapai 82,83 persen dari target panjang rel 44 kilometer.
"Sejauh ini 16 kilometer rel yang telah selesai, 27 kilometer dalam pengerjaan, dan 4,6 kilometer dalam tahap pembebasan lahan," kata Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono di sela-sela peninjauan proyek itu di Kabupaten Barru pada Rabu (30/5/2018).
Dia optimistis target dari Kementerian Perhubungan agar pada Oktober rel sepanjang 44 kilometer ini sudah dapat digunakan bisa tercapai.
"Kereta itu tidak lama, yang lama itu pembebasan lahannya, artinya kalau lahannya sudah selesai, secara keseluruhan tinggal konstruksi," ujarnya.
Usai mencoba kereta inspeksi, Soni menilai kereta tersebut sudah bisa berjalan, dengan baik dan nyaman dengan standar pada umumnya.
Meski demikian, kata Soni, masih ada kekurangan, yaitu kereta masih terasa bergoyang-goyang dan masih ada bunyi-bunyi yang mengganggu, sehingga secara teknis masih perlu ada perbaikan. "Secara teknis akan dicek lagi."
Dia juga menyebutkan keberadaan kereta bisa menjadi pendorong sektor ekonomi di Sulsel. Salah satunya mempersingkat waktu tempuh, misalnya dari Makassar ke Barru dari 3 jam menjadi 1 jam.
Dia juga berharap Pemkab Barru segera menyiapkan sumber daya manusia sebagai pegawai kereta nantinya. "Termasuk memanfaatkan multiplier effect dari keberadaan kereta mulai dari parkir, juga manajemen usaha kecil rakyat harus dipikirkan dari sekarang," ungkapnya.
Terkait dengan kelanjutan proyek kereta Trans Sulawesi Makassar-Parepare yang secara total sepanjang 145 kilometer ini, Sumarsono menyebutkan akan dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Saat ini Kementerian Perhubungan tengah melakukan lelang untuk investor yang tertarik menyelesaikan proyek tersebut.
"Diserahkan ke Menteri Perhubungan, buat kita tak masalah. Saya yakin skenario yang ada akan dilanjutkan oleh investor. Sejauh ini belum ada informasi secara formal. Masih dalam proses lelang," lanjutnya.
Bupati Barru Suardi Saleh menambahkan untuk lahan yang belum dibebaskan ada di sekitar Pelabuhan Garongkong. Prosesnya memang lambat karena baru selesai penetapan lokasi.
"Lahannya sudah 84 persen yang selesai, kita targetkan tahun ini selesai semua. Untuk anggaran lahannya sudah tersedia Rp200 miliar dan untuk fisik tahun ini sekitar Rp1,4 triliun, yang sudah cair sekitar 75 persen," kata Suardi.