Bisnis.com, MANADO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara bersama Perbankan Manado resmi membuka penukaran uang menjelang Idul Fitri pada hari ini, Selasa (22/5/2018).
Soekowardojo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) mengungkapkan penukaran yang dibuka hingga 8 Juni 2018 ini bukan hanya dibuka di kantor lama BI di Manado seperti tahun lalu, melainkan juga beberapa kantor bank.
“Ada 30 bank yang berpartisipasi,” ujarnya saat membuka kegiatan penukaran uang hari ini Selasa (22/5/2018).
Adapun, jumlah uang kartal yang disediakan untuk tahun ini senilai Rp2,9 triliun, meningkat dibandingkan 2017 senilai Rp2,7 triliun. Adapun, dari sejumlah bank yang turut berpartisipasi, BCA tercatat membuka loket penukaran terbanyak yakni 5 loket di 5 kantor.
Layanan yang dibuka yakni penukaran uang rupiah dengan pecahan yang sama atau pecahan lain baik uang kertas maupun uang logam. Selain itu, ada pula layanan penukaran uang rupiah yang lusuh.
Untuk penukaran yang rusak, sambung Soekowardojo, harus tetap dilakukan di Kantor Perwakilan BI Sulut sesuai dengan ketentuan penggantian uang rusak. Sepanjang uang tersebut asli, layanan penukaran akan diberikan.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk memperhatikan dua aspek agar proses penukaran uang dapat berjalan cepat dan lancar. Kedua aspek ini terkait dengan pemilahan uang yang akan ditukar.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Soekowardojo meninjau proses penukaran uang.
Pertama, memisahkan uang layak edar dengan uang tidak layak edar. Kedua, memisahkan uang tahun emisi yang baru dengan yang lama. Dia memberi contoh untuk uang Rp100.000 terdapat 3 tahun emisi yang saat ini beredar yakni 2004, 2014, dan 2016.
“Demikian pula kalau masyarakat mau menukarkan uang koin. Tidak bisa digabungkan jadi satu plastik lalu ditukar. Tolong dipilah menurut pecahan dan tahun emisinya,” jelas Soekowardojo.
Libur Panjang
Dia juga mengimbau kepada perbankan untuk melakukan perencanaan dan pengelolaan manajemen kas pada libur Idul Fitri tahun ini. Apalagi, libur atau cuti Lebaran bisa dimulai dari 9 Juni hingga 20 Juni 2018.
“Pada19 dan 20 Juni masyarakat libur tapi kami dari BI buka sehingga perbankan juga buka. Tapi sebaiknya rekan-rekan perbankan sudah memperkirakan berapa kebutuhan uang sampai dengan tanggal 20 Juni 2018,” jelasnya.
Karena kantor tutup, mesin-mesin ATM seharusnya sudah siap penuh. Jika ada kerja sama dengan Perusahaan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR), Soekowardojo meminta agar PJPUR bisa stand by 24 jam selama 10 hari libur.
“Seharusnya bank bisa memberikan nomor kontak kalau ada [mesin ATM] yang kosong,” imbuhnya.
Buwono Budisantoso, Kepala Divisi SP, PUR, Layanan dan Administrasi / Deputi Direktur BI Sulut mengatakan tidak semua uang rupiah tahun emisi 2016 yang diedarkan di masyarakat pada penukaran kali ini.
Untuk pecahan Rp100.000 misalnya, ada uang rupiah tahun emisi 2016 sebanyak Rp700 miliar, tahun emisi 2014 senilai Rp630 miliar, dan tahun emisi 2004 sebanyak Rp70 miliar.
Untuk pecahan Rp50.000, ada tahun emisi 2016 senilai Rp500 miliar dan tahun emisi 2005 senilai Rp500 miliar. Untuk pecahan Rp20.000, ada uang tahun emisi 2016 senilai Rp100 miliar dan tahun emisi 2004 senilai Rp100 miliar.
“Sisanya pecahan lain,” kata Buwono.