Bisnis.com, JAKARTA—Jika menyebut waralaba, apa yang muncul di kepala Anda? Bisnis makanan dan minuman? Bisnis spa? Bisnis laundry?
Tidak salah jika menyebut bisnis-bisnis di atas. Tetapi, ternyata jenis usaha yang dapat diwaralabakan jauh lebih luas lagi seperti yang dilakukan oleh Rumah Sunatan.
Ya, sesuai namanya, Rumah Sunatan memberikan layanan sunat bagi anak dan dewasa. Paket kemitraan yang ditawarkan ada dua, yaitu paket senilai Rp540 juta dan paket seharga Rp60 juta-Rp100 juta. Paket pertama ditujukan bagi calon franchisee yang memang belum memiliki tenaga kerja dan fasilitas peralatan khitan. Sementara itu, paket kedua untuk klinik-klinik kesehatan yang ingin melengkapi fasilitasnya dengan layanan khitan.
Didirikan pada 2006 oleh dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS., sekarang sudah ada 35 cabang di berbagai daerah di Indonesia. Prospek usahanya memang tidak main-main.
Dengan pertumbuhan laju penduduk Indonesia yang besar, pasarnya selalu ada. Franchisee Rumah Sunatan diklaim bisa balik modal dalam waktu 2,5 tahun. Sejak berdiri pada 2006 dan mulai membuka kesempatan waralaba 2 tahun lalu, sekarang mereka sudah memiliki 35 cabang di berbagai daerah di Indonesia.
Marketing Manager Rumah Sunatan Zainal Abdi mengatakan bisnis sunat sebenarnya musiman karena baru ramai pada musim liburan sekolah. Sehingga, omzet memang tidak selalu tinggi.
"Tetapi, kalau hari biasa misalnya 3 pasien sehari, di musim liburan bisa 60 pasien atau lebih dalam sehari," sebut dia kepada Bisnis ketika ditemui di Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2017, Jumat (8/9/2017).
Dengan tarif layanan sekitar Rp1,4 juta, pasien hanya perlu membayar sekali sampai sembuh. Zainal menuturkan pihaknya menggunakan metode klamp yang sudah teruji sehingga pasien bisa langsung beraktivitas usai disunat dan tenaga kerja, termasuk dokter, terlatih.
Bahkan, klamp-nya pun didesain sendiri oleh sang pemilik Rumah Sunatan yaitu dr. Mahdian. Mahdian Klamp diklaim sudah digunakan oleh banyak rumah khitan lain di Indonesia.