Bisnis.com, MAKASSAR - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memproyeksi alur logistik di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan terus bertumbuh seiring makin kuatnya sektor pertanian Sulsel pada tahun ini. Hal tersebut tentu akan memengaruhi kinerja industri logistik yang juga diperkirakan makin meningkat.
Ketua DPW ALFI Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Syaifuddin Syahrudi mengatakan sejauh ini Sulsel masih menjadi salah satu produsen beras terbesar di Indonesia yang rutin mengirim pasokan ke beberapa daerah.
Tumbuhnya sektor pertanian akan berdampak pada peningkatan produksi beras yang juga bisa meningkatkan pengiriman komoditas ini lebih banyak lagi.
Apalagi ekonomi Sulsel yang selama ini bergantung pada sektor tersebut, diperkirakan akan memberi efek pada perbaikan perekonomian masyarakat secara luas.
"Sebagai produsen beras yang besar, kami meyakini potensi sektor logistik di Sulsel akan terus bergerak naik. Karena rumus logistik itu jika ekonomi membaik, jumlah penduduk membaik, maka otomatis logistik akan naik," kata Syaifuddin Syahrudi dalam Musyawarah Wilayah VII ALFI/ILFA Sulselbar di Makassar, belum lama ini.
Ketua Umum DPP ALFI Akbar Djohan menambahkan Sulsel memiliki peran strategis sebagai gerbang kekuatan rantai pasok nasional di kawasan Timur.
Baca Juga
Kuatnya sektor pertanian di wilayah ini memberi daya gedor tambahan untuk terus mendorong kinerja industri logistik di daerah maupun secara nasional.
"Wilayah ini sangat terkenal dengan kemandirian pangannya, sehingga ini bisa memberi kepastian layanan logistik, termasuk harga dan waktu pengirimannya. Hal ini tentu akan berperan besar dalam memperkecil gap biaya logistik antara Jawa dan wilayah Timur," ujarnya.
Selain itu, Akbar juga mengharapkan Sulsel bisa menangkap peluang dari berbagai program pemerintah yang dicanangkan agar sektor logistik makin berjaya.
Misalnya dari Program 3 Juta Rumah, Program 2 Juta Rumah di Desa dan Pesisir, Makan Bergizi Gratis, bahkan dari program ketahanan energi dan pangan.
Diberitakan sebelumnya, tercatat sudah ada 123.397 hektare lahan persawahan padi di Sulsel yang berhasil panen hingga awal April 2025.
Angka tersebut diklaim lebih baik dibanding tahun sebelumnya saat wilayah ini mengalami kekeringan akibat badai El Nino.
Sawah yang berhasil panen tersebut tersebar di 12 kabupaten/kota yang meliputi Kabupaten Maros, Bone, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Luwu Timur, Sidenreng Rappang (Sidrap), Takalar, Bantaeng, Luwu, Luwu Utara, Jeneponto, Pinrang, dan Kota Palopo.