Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Pendapatan Parkir di Makassar Rp1,3 Triliun, Ini Langkah Perusahaan Daerah

Di Makassar saat ini ada sekitar 2 juta kendaraan yang bisa menyumbang pendapatan perparkiran.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, MAKASSAR - Perusahaan Daerah (PD) Parkir Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) memetakan jumlah kendaraan di Kota Makassar pada saat ini telah menyentuh angka di sekitar 2 juta unit. Terdiri dari 1,6 juta unit motor dan 345.436 unit mobil. 

Dari total tersebut, potensi pendapatan yang bisa dihasilkan perusahaannya pada tahun depan amatlah besar atau bisa mencapai Rp1,3 triliun per tahun. Apalagi didukung dengan tingginya mobilitas masyarakat di wilayah ini.

Direktur Utama PD Parkir Kota Makassar Yulianti Tomu mengatakan, potensi tersebut adalah hitung-hitungan secara maksimal yang bisa didapatkan perusahaan daerah tiap tahunnya. Namun jika dipertimbangkan lebih realistis, pihaknya sebenarnya hanya menargetkan 10% saja dari total potensi itu, atau sekitar Rp130 miliar.

Pasalnya, berdasarkan dividen PD Parkir yang diserahkan ke pemerintah kota pada 2023 lalu, jumlahnya hanya Rp2 miliar, jauh dari potensi yang ada. Artinya potensi minimal sebesar Rp130 miliar yang menjadi target, masih dirasa sangat besar.

"Kalau kita lihat dari deviden kami di 2023, hanya bisa mencapai Rp2 miliar saja, itu pun sudah meningkat sangat tinggi mencapai 300% dari tahun sebelumnya," paparnya pada BSS Tech Forum 2024 yang diadakan di Hotel Horison Ultima Makassar, Kamis (31/10/2024).

Meskipun begitu, Yulianti tetap akan berusaha mengejar potensi besar tersebut dengan beberapa strategi yang tengah dirancang. Salah satunya melalui pengembangan teknologi parkir secara digital, baik di beberapa lahan parkir kelolaan PD Parkir maupun yang ada di tepian jalan.

Hal ini akan didukung dengan jumlah lahan parkir kelolaan yang telah mencapai 1.200 titik dan keberadaan mitra juru parkir resmi sebanyak 1.700 orang yang tersebar di 14 kecamatan.

"Yang paling rumit itu mengatur parkir tepi jalan karena tidak ada ruang khusus bagi kendaraan. Tapi kita saat ini sudah jajaki beberapa teknologi dari beberapa negara, salah satunya dari India yang bisa membaca kendaraan di tepi jalan. Makanya itu yang saat ini sedang kami pertimbangkan," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper