Bisnis.com, BONE—PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus berupaya meningkatkan dekarbonisasi secara bertahap melalui pengembangan Creating Shared Value (CSV) yang berfokus pada perbaikan lingkungan dan peningkatan kompetensi petani dengan dampak langsung terhadap proses bisnis perusahaan.
Salah satu upayanya yakni inisiasi program D’Komposer, berupa pendampingan petani dalam penggunaan bahan organik tanah melalui pengembalian jerami hasil pengomposan insitu.
Pada program ini, Pupuk Kaltim melakukan pendampingan pengaplikasian produk hayati Biodex sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan yang diproduksi Pupuk Kaltim untuk membantu perbaikan kualitas tanah pertanian masyarakat.
Penggunaan biodekomposer ini ditujukan untuk mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik, dari proses pengomposan jerami sisa panen yang menumpuk di area persawahan.
Tahap awal uji coba efektivitas program D’Komposer, dilaksanakan pada lahan pertanian di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
Program ini menggandeng dua Kelompok Tani, masing-masing di atas lahan seluas 25 Hektare (Ha).
Hal ini melihat adanya penurunan kandungan organik pada lahan pertanian di dua kabupaten utama penghasil beras tersebut.
Untuk di Kabupaten Sidrap, Biodex sudah dipergunakan tiga kali musim tanam sedangkan di Kabupaten Bone dua kali musim tanam.
Staf pemasaran Pupuk Kaltim di Kabupaten Bone, Andika menjelaskan bahwa Biodex merupakan bahan pemupukan dasar.
"Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Biodex harus digunakan dari awal. Biodex juga berfungsi sebagai pengurai jerami. Untuk di Desa Bulu Allporengnge sidah 10 Hektare menggunakan ini dengan hasil produktifitas 8,57 ton perhektarnya," papar Andika.
Hal senada juga disampaikan anggota Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Bengo, Andi Nila. Menurutnya, pengaplikasian Biodex ini cukup baik untuk petani.
"Hal tersebut sangat membantu petani kami dan kami sangat mengapresiasi adanya D'komposer ini," ujarnya.
Para petani yang menggunakan D'Komposer ini juga mengaku puas dengan hasil dari pemakaian D'Komposer tersebut.
"Harganya terjangkau, dan hasilnya maksimal. Maksudnya hasilnya dari penggunaan Biodex ini berbanding dengan hasilnya dari hasil uji coba kami. Kami puas dengan pupuk ini," papar Ketua Kelompok Tani Bulu Allaporeng 1, Usman.
Sementara, Staf MBPR PT Pupuk Kaltim, Nofiqo Hidayat menjelaskan, Biodex ini merupakan salah satu produk dari PT Pupuk Kaltim.
"Biodex ini di dalamnya sebenarnya kompos, yang ada kandungan jamurnya. Nah, jamurnya ini bisa menjadi komposisi bercampur jerami, dedaunan. Ada yang kita kenal dengan E4, tapi Biodex ini tidak perlu pakai campuran lain dan fungsinya sama dengan E4 itu," papar Nofiko.
Lebih lanjut Nofiko menuturkan, untuk di Kabupaten Bone, pengaplikasian pupuk Biodex ini langsung ke sawah.
"Biasanya di luar Bone itu di luar sawah. Jadi ambil jerami dulu kemudian dicampur dengan Biodex lalu ditutup, ditunggu hingga sebulan baru disebar di area sawah. Tapi di Bone langsung di area sawah, dicampur dengan jerami lalu dibolak-balikkan," terangnya.
Gunanya apa? Lanjut Nofiko, yakni mengembalikan CO2 tanah. Terkadang petani hanya memperhatikan pupuk untuk tanaman seperti Urea dan NPK tapi tidak memperhatikan kondisi tanah.
"Nah, Biodex ini berguna untuk pemupukan tanah," ujarnya.
Asistant Vice President (AVP) Departemen TJSL PKT Irma Safni menambahkan program D'Komposer ini merupakan kolaborasi antara Pupuk Kaltim dan Pupuk Indonesia dalam upaya pembinaan kepada kelompok tani.
"Kami ingin memajukan para petani, terkhusus di Sulsel ini. Saat ini kami ada di Kabupaten Bone. Semoga dengan hadirnya program ini melalui produk Biodex, mampu meningkatkan produktivitas pertanian yang ada di Bone," pungkas Irma Safni.