Bisnis.com, MAKASSAR — Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menyiapkan beberapa strategi guna mengamankan pasokan pangan saat El Nino yang diprediksi terjadi pada Juli-Oktober mendatang. Beberapa langkah antara lain dengan membangun beberapa embung, pengadaan pompa air, mendorong masyarakat membuat sumur bor dan melakukan percepatan olah tanam.
Direktur Bank Indonesia (BI) Sulsel M. Firdauz Muttaqin mengatakan pengamanan pasokan pangan ini sangat penting dalam pengendalian inflasi Sulsel saat fenomena itu terjadi. Pasalnya, kelompok pangan hingga saat ini terus menempati urutan pertama pada keranjang inflasi Sulsel.
"Kita melihat ke depan ada El Nino, ada risiko dari Juli sampai Oktober. Ada potensi inflasi naik. Makanya kami sudah berupaya koordinasi dengan TPID Sulsel dan beberapa kabupaten agar daerah penghasil pangan melakukan antisipasi supaya pangan terus tercukupi," ungkapnya, Senin (5/6/2023).
Dia menambahkan, pemerintah provinsi akan segera membangun beberapa embung untuk menjaga ketersediaan air. Rencananya ada 57 embung yang akan dibangun tahun ini terutama di daerah pertanian seperti Bone, Maros, Sidrap, Pinrang, dan Enrekang.
Selanjutnya, TPID juga akan membangun beberapa pompa air, juga di beberapa daerah sentra pertanian khususnya Maros.
Masyarakat, tambahnya, juga akan didorong untuk senantiasa membangun sumur bor. Program ini akan dilaksanakan atas kerja sama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten di Sulsel.
Baca Juga
"Kita kerja sama pemprov untuk mengadakan penampungan resapan air hujan, juga kita dorong masyarakat membangun sumur bor. Ini kita dorong atas kerja sama pemprov dan pemkab terkait," paparnya.
Kemudian TPID juga mendorong melakukan percepatan olah tanam. Masyarakat akan diarahkan untuk menanam dengan varietas-varieras yang konsumsi airnya relatif tidak terlalu tinggi. Hal ini diutamakan supaya ketersediaan pangan bisa dilakukan.