Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karantina Pertanian Makassar Ekspor Perdana Kopra Hitam Ke Bangladesh

Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor perdana komoditas kopra hitam ke Bangladesh sebanyak 46,24 ton dengan nilai Rp749,49 juta.
Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor perdana komoditas kopra hitam ke Bangladesh sebanyak 46,24 ton dengan nilai Rp749,49 juta.. Proses pengasapan kopra/Antara
Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor perdana komoditas kopra hitam ke Bangladesh sebanyak 46,24 ton dengan nilai Rp749,49 juta.. Proses pengasapan kopra/Antara

Bisnis.com, MAKASSAR - Karantina Pertanian Makassar melepas ekspor perdana komoditas kopra hitam ke Bangladesh. Kopra hitam yang diekspor sebanyak 46,24 ton dengan nilai Rp749,49 juta.

Pelepasan ekspor ini dilakukan di gudang milik CV Aflaha Coconut Mandiri di kompleks pergudangan 88 Makassar, Selasa (26/7/2022).

Nilai eksport Sulsel di triwulan pertama 2022 diketahui meningkat sebesar 45,60 persen dengan nilai Rp6,97 triliun dengan sektor pertanian yang menunjukan pertumbuhan senilai Rp1,25 triliun.

Sementara itu, kopra asal Sulsel sendiri telah di ekspor ke beberapa negara tujuan antara lain Pakistan dan Afganistan dengan Volume ekspor pada 2020 sebesar 149,121 ton dan 2021 sebesar 29,5 ton.

Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar Lutfie Natsir mengpresiasi pencapaian CV Aflaha Coconut Mandiri yang dapat menjadi pionir eksportir kopra hitam dari Sulsel.

Dia berharap kegiatan pelepasan ekspor seperti ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka tetapi menjadi momentum yang berkelanjutan, menghasilkan nilai ekspor yang terus meningkat dan bertambahnya tujuan negara ekspor.

"Hari ini kita patut berbangga, karena Sulawesi Selatan sudah dapat melakukan ekspor langsung komoditas kopra hitam dengan negara tujuan Bangladesh. Selama ini komoditas kopra hitam ini dikirim melalui Surabaya atau Jakarta lalu kemudian dikirim ke negara tujuan," tuturnya, Selasa (26/7/2022).

Hal ini menjadi penting karena salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor yang memiliki potensi sangat besar, baik itu dari keragaman komoditas, kualitas, serta negara tujuan.


"Di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu, kita tidak boleh menyerah. Potensi ekspor yang kita punya sangatlah besar, kuncinya adalah produktif dan jangan pasif," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper