Bisnis.com, MAKASSAR — PT PLN (Persero) merevitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kota Makassar dan Pulau Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
PLTS Kodingareng berkapasitas 260 Kilo Watt Peak (kWp) serta PLTS Tanakeke berkapasitas 260 kWp yang melistriki total 1.606 pelanggan di kedua pulau tersebut.
Kedua PLTS ini diketahui telah beroperasi sejak 2013 namun hanya mampu menghasilkan 30.663 kWh per tahun akibat penurunan performa. Setelah dilakukan revitalisasi, diproyeksi kedua PLTS tersebut akan menghasilkan energi hijau sebesar 405.000 kWh per tahun secara optimal.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselbartra) Awaluddin Hafid mengatakan optimalisasi ini sebagai bentuk pengembangan energi hijau di Sulsel.
Baca Juga
Dengan revitalisasi PLTS Kodingareng dan PLTS Tanakekke, dia optimis listrik di dua lokasi tersebut dapat tersalurkan 24 jam dan perekonomian masyarakat yang mayoritas sebagai nelayan dapat meningkat.
Program dedieselisasi tersebut dikatakannya dapat menghemat biaya operasi sebesar Rp2,2 miliar atau setara dengan 132.000 liter bahan bakar minyak (BBM) per tahun.
"Berkat sinergi tersebut, kini masyarakat dapat menikmati listrik yang lebih baik, yang tadinya 12 jam menjadi 24 jam serta yang terutama adalah energinya bersih," ungkapnya, Rabu (27/7/2022).
Revitalisasi Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) ini berkolaborasi dengan PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB). Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB Iwan Purwana menyampaikan pihaknya akan mendorong program pemerintah dalam kemandirian energi. Salah satunya melalui sinergi dengan PLN dalam revitalisasi PLTS milik PLN di daerah 3T.
"Program dedieselisasi ini juga merupakan wujud nyata untuk mencapai Carbon Neutral pada 2060 dengan mengoptimalkan energi domestik dan untuk menjaga ketahanan energi tanah air," tutupnya.