Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesona Rumbia, Harapan Sumber Ekonomi Baru Sulsel

Desa Wisata Rumbia berada si Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto Sulsel. Sekitar 116 km dari Kota Makassar. Di Rumbia ada Air Terjun Bissolo yang terletak di antara perbukitan.
Wisata air terjun Bossolo di Desa Wisata Rumbia di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (30/6). Desa Wisata Rumbia tengah dikembangkan Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu pusat ekonomi baru di Sulawesi Selatan (Sulsel). Masyarakat Rumbia juga mulai sadar akan pariwisata daerahnya dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Wisata air terjun Bossolo di Desa Wisata Rumbia di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (30/6). Desa Wisata Rumbia tengah dikembangkan Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu pusat ekonomi baru di Sulawesi Selatan (Sulsel). Masyarakat Rumbia juga mulai sadar akan pariwisata daerahnya dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Destinasi wisata baru dikembangkan di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan (Sulsel), namanya Rumbia. Bank Indonesia (BI) bahkan memproyeksi tempat ini bisa menjadi sumber ekonomi baru di Sulsel.

"Kita lagi kembangkan Rumbia. Kita bentuk desa itu jadi desa wisata. Masyarakat di sana juga kita bentuk supaya sadar wisata. Nantinya di Rumbia akan jadi pusat ekonomi baru Sulsel," ucap Kepala Perwakilan BI Sulsel Causa Iman Karana, belum lama ini.

Desa Wisata Rumbia berada si Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto Sulsel. Sekitar 116 km dari Kota Makassar. Di Rumbia ada Air Terjun Bissolo yang terletak di antara perbukitan. Dari atas tebing wisatawan yang berkunjung bisa menikmati kopi khas Rumbia.

Selain itu para wisatawan yang datang juga akan disajikan pertunjukan tari daerah setempat. Para penari yang menyuguhkan tarian ini berasal dari sanggar seni di sana.

Kepala Desa Rumbia Abd Rasyid Lallo mengatakan kondisi desanya kini kian berubah dengan hadirnya pariwisata. Penduduk yang sehari-hari bertani, kini mulai memanfaatkan kunjungan para wisatawan untuk mencari penghasilan tambahan.

Dia menjelaskan dulunya Rumbia seperti pedesaan pada umumnya. Sebagian besar aktivitas warga adalah bertani. Hanya beberapa orang saja yang berjualan kelontong. Namun lamban laun kondisi desa mulai berubah saat ditemukannya air terjun di lokasi tersebut. Letaknya yang berada di kompleks perbukitan Bissolo membuat warga menamainya Air Terjun Bissolo.

Lallo mengatakan potensi ini dilihat langsung oleh BI yang kemudian bersedia untuk berinvestasi di kawasan ini. Segala aspek penunjang pariwisata mulai dari infrastruktur jalan dan spot foto dikembangkan oleh BI.

Jalanan ke lokasi tersebut kini juga telah beraspal. Akses ke air terjun yang sebelumnya hanya bisa dilalui berjalan kaki, kini bisa dilalui kendaraan. "Rumbia sekarang jadi tempat wisata. Jalanan ke sini juga sudah bagus," kata Lallo.

BI juga telah mendorong masyarakat di Rumbia untuk sadar wisata. Terbukti dengan terbentuknya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang diprakarsai oleh warga setempat.

Pokdarwis ini bertugas mengakselerasi pertumbuhan infrastriktur penunjang pariwisata di Rumbia. Mereka bahkan telah membuat tempat tongkrongan hingga aula outdoor di lokasi air terjun.

Ketua Pokdarwis Rumbia Lebong mengatakan bahkan jalan aspal yang menghubungkan jalan poros rumbia ke Air Terjun Bissolo diinisiasi oleh mereka. Anggaran yang digunakan bersumber dari dana desa. Bukan hanya membangun infrastruktur, Pokdarwis juga membentuk sanggar seni untuk memberdayakan anak-anak Rumbia berlatih tari-tari tradisional.

Potensi selanjutnya yang dimiliki Rumbia adalah Kopi Rumbia. Kopi khas kawasan ini bisa dinikmati para wisatawan jika berkunjung ke sini.

Kopi Rumbia ditambahkannya memiliki potensi pasar yang sangat bagus. Rasanya bisa menyaingi Kopi Toraja ataupun Kopi Enrekang yang telah populer di Sulsel.

"Kopi ini unik sekali, rasanya tak kalah dengan Kopi Toraja. Tapi saat ini kita masih butuh dukungan untuk lebih mempopulerkan Kopi Rumbia," kata Lebong.

Pokdarwis dijelaskan Lebong saat ini juga berperan sebagai pemandu para wisatawan. Mereka yang datang akan dituntun mulai dari mengunjungi objek wisata, menikmati kopi, hingga disuguhkan tarian daerah.

Sistem ini yang membuat Rumbia berbeda dari tempat wisata lainnya di Sulsel. Sistem yang terintegrasi ini dikembangkan langsung oleh masyarakat dibantu dengan dukungan BI dan perangkat desa setempat.

Namun salah satu yang perlu dikembangkan di kawasan ini adalah penginapan bagi para wisatawan. Selama ini jika ada wisatawan yang ingin berlama-lama di Rumbia, Pokdarwis menyediakan rumah-rumah warga untuk ditinggali sementara.

"Kita sekarang masih sistem homestay bagi wisatawan yang mau bermalam. Belum ada penginapan di sini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler