Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digitalisasi Pasar Bersehati Manado Dorong Adaptasi Teknologi Digital di Sulut

OVO mempertegas komitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dengan mendorong adaptasi digital bagi pedagang pasar tradisional.
Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra (kiri) menjelaskan mengenai program Digitalisasi Pasar di Pasar Bersehati Manado Sulut yang dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kedua kiri), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat (kanan), dan Walikota Manado Vicky Lumentut, Jumat (2/9/2020).
Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra (kiri) menjelaskan mengenai program Digitalisasi Pasar di Pasar Bersehati Manado Sulut yang dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kedua kiri), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat (kanan), dan Walikota Manado Vicky Lumentut, Jumat (2/9/2020).

Bisnis.com, MANADO- Salah satu platform pembayaran digital Indonesia, OVO, mempertegas komitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dengan mendorong adaptasi digital bagi pelaku UMKM khususnya pedagang di pasar tradisional.

Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengatakan bahwa salah satu cara yang dilakukan adalah terus mengedukasi, mempromosikan, dan mengajak masyarakat untuk mengadopsi pembayaran nirsentuh sebagai salah satu upaya  menjaga protokol kesehatan.

Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen OVO dalam mendukung inisiatif Digitalisasi Pasar Tradisional yang diusung oleh Kementerian Perdagangan serta Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia melalui implementasi QRIS di kalangan pelaku UMKM.

“Kami berharap, di tengah kondisi ini, konsumen dan pelaku UMKM dapat terus bertransaksi secara  nyaman, tanpa perlu melakukan kontak langsung. Tentu saja upaya ini sejalan dengan harapan pemerintah untuk terus menstimulasi pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” terang Karaniya dalam acara Digitalisasi Pasar yang digelar di Manado, Jumat (2/10/2020).

Dia menjelaskan, 10 persen total merchant yang bekerjasama dengan OVO terdapat di Indonesia Timur, dan merchant asal Manado berkontribusi cukup besar dari total persentase tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menyebut bahwa pasar tradisional masih menjadi tempat favorit masyarakat dalam memenuhi kebutuhan berbelanja sehari-hari. Namun pasar juga menjadi lokasi yang berpotensi menyebarkan virus. Maka dari itu, lanjutnya, pihaknya mendukung langkah yang dilakukan OVO untuk mendigitalisasi Pasar Bersehati yang merupakan pasar terbesar di Kota Manado ini.

Menurut Jerry, mobilitas dan aktivitas pasar yang penuh kontak fisik harus diubah menjadi mobilitas daring yang bukan saja minim kontak, tapi juga non tunai atau cashless.

“Program digitalisasi pasar, selain membantu meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan, juga akan mentransformasi dan merevitalisasi sistem interaksi masyarakat di pasar tanpa meninggalkan penunjang infrastruktur ekonomi.”

Melalui digitalisasi pasar, urainya, bisa menjadi potensi penambah pendapatan pedagang karena mereka bisa menjajakan dagangan secara daring, tanpa batas, dan membuka akses yang lebih luas.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat menyampaikan lembaganya sangat mengapresiasi langkah OVO untuk melakukan digitalisasi pasar di beberapa kota sekaligus membantu pemerintah dalam perluasan penggunaan QRIS.

Dia memaparkan, QRIS hadir sebagai jawaban dari tingginya pertumbuhan transaksi digital di Indonesia, terlebih di tengah situasi pandemi.. Dengan adanya QRIS, BI ingin mengintegrasikan sistem kanal pembayaran berbasis QR code sehingga terjadi interoperabilitas antara setiap PJSP baik bank maupun non bank.

“Semoga dengan program ini seluruh pelaku UMKM dapat difasilitasi dengan sistem pembayaran yang lebih cepat, mudah, murah, aman dan andal. Saya berharap digitalisasi ini tidak berhenti di Pasar Bersehati saja, tapi bisa diterapkan di seluruh pasar di Sulawesi Utara.”

Sementara itu, Walikota Manado, Vicky Lumentut berharap Digitalisasi Pasar Bersehati ini menjadi awal dari sinergi yang lebih erat antara pemerintah kota Manado dengan kementerian, lembaga terkait, serta OVO selaku perusahaan teknologi keuangan dalam memajukan kota Manado, dan memperluas adaptasi teknologi bagi masyarakat Sulawesi Utara.

“Kami sangat mengapresiasi atensi dan dukungan dari Kementerian Perdagangan serta OVO, dalam mendigitalisasi pasar tradisional. Sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi masyarakat, Pasar Bersehati menjadi salah satu sentra pergerakan ekonomi Manado, dan kami selalu mengedukasi pentingnya menjaga protokol kesehatan dalam berkegiatan di pasar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sitti Hamdana R
Editor : Amri Nur Rahmat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler