Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelni Hentikan Pelayaran 26 Kapal

Ini dampak merebaknya virus corona atau Covid-19.
Tim medis menaiki tangga Kapal Motor (KM) Lambelu yang bersandar di dermaga terminal peti kemas Pelabuhan Makassar, Selasa (14/4/2020). Beberapa kru kapal tersebut terpapar Covid-19 sehingga kapal beserta kru di karantina. Sebelumnya kapal tersebut lego jangkar diluar Pelabuhan Makassar sekitar 2 mil laut./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Tim medis menaiki tangga Kapal Motor (KM) Lambelu yang bersandar di dermaga terminal peti kemas Pelabuhan Makassar, Selasa (14/4/2020). Beberapa kru kapal tersebut terpapar Covid-19 sehingga kapal beserta kru di karantina. Sebelumnya kapal tersebut lego jangkar diluar Pelabuhan Makassar sekitar 2 mil laut./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BAUBAU - Dampak merebaknya virus corona atau Covid-19, PT Pelni (persero) menghentikan sementara pelayaran 26 armada kapal penumpangnya dari berbagai tujuan di sejumlah pelabuhan di tanah air.

"Sesuai dengan keputusan manajemen PT Pelni, penghentian sementara pelayaran 26 armada kapal penumpang ini dengan alasan karena banyak pelabuhan ditutup sementara untuk meminimalisir penyebaran Covid 19," kata Kepala PT Pelni Cabang Baubau Capt. Akhmad Sadikin di Baubau, Rabu (15/4/2020).

Ia mengatakan, dari 26 kapal yang berhenti belayar itu, 11 kapal diantaranya memiliki rute pelabuhan Murhum Baubau.

Keputusan penghentian sementara pelayaran tersebut berlaku sampai awal Mei 2020 sambil melihat perkembangan, jika belum memungkinkan beroperasi, bisa akan diperpanjang.

"Terhadap kapal yang sudah terlanjur berlayar saat keputusan dikeluarkan, maka jika sudah tiba di pelabuhan akhir wajib kapal tersebut berhenti berlayar sementara." imbuhnya.

Akhmad Sadikin mengatakan, bagi calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket akan dikembalikan uangnya 100 persen.

Ketua Yayasan Universitas Muslim Buton, Ibrahim Marsela menyabut baik keputusan PT Pelni apalagi Kota Baubau merupakan daerah transit pelayaran kapal laut yang menghubungkan wilayah Barat dan Timur Indonesia dengan mobilitas orang sangat tinggi sehingga cukup rentan dengan penyebaran Covid 19.

"Saya kira untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19, (keputusan PT Pelni) ini merupakan kebijakan yang tepat," kata Ibrahim Marsela.

Ibrahim yang juga mantan wakil wali kota Baubau berharap upaya pencegahan terhadap persebaran Covid 19 harus terus ditingkatkan terutama dipintu-pintu masuk daerah baik jalur darat, laut dan udara meski sampai saat ini Kota Baubau masih masuk dalam Zona Hijau Covid 19 .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper