Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makassar New Port Ditargetkan Memiliki Kawasan Industri Terintegrasi

Perseroan juga siap menggelontorkan modal usaha total sebesar Rp5,4 triliun.
Kapal kargo bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar New Port (MNP), Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (25/3/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Kapal kargo bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar New Port (MNP), Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (25/3/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Manajemen PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) menargetkan Pelabuhan Baru Makassar atau Makassar New Port (MNP) memiliki kawasan industri yang terintegrasi pada 2022 mendatang.

Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan pembangunan untuk proyek multiyears, MNP.

"Setelah Tahap I Paket A rampung, lanjut Paket B, Paket C, Paket D dan sekarang Tahap II dan Tahap III yang dibangun secara bersamaan,” katanya, Senin (20/1/2020)

Tahun ini, Perseroan juga siap menggelontorkan modal usaha total sebesar Rp5,4 triliun yang didalamnya termasuk untuk melanjutkan pembangunan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang berlokasi di Jalan Sultan Abdullah Raya, Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar itu.

“Dari total investasi yang disiapkan tahun ini, MNP menyerap jumlah paling banyak yaitu sebesar Rp1,9 triliun.”

Jumlah tersebut lanjut Farid, akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas terpasang MNP dan menjadikan mega proyek tersebut sebagai hub port bertaraf internasional, sehingga dapat meningkatkan direct call dan direct export.

Saat ini ujarnya, Container Yard (CY) atau lapangan penumpukan di MNP memiliki luas 16 ha dan akan meningkat jadi 48 ha pada 2022 mendatang, dengan kapasitas penumpukan menjadi 17,5 juta TEUs dari kapasitas eksisting yaitu 500.000 TEUs per tahun.

“Sekarang jumlah pelayaran domestik yang melakukan aktivitas bongkar muat di MNP masih 3 dan internasional baru satu pelayaran. Kedepan jumlah itu akan bertambah, untuk domestik menjadi 8 dan internasionalnya jadi 2 pelayaran,” sebut Farid.

Pihaknya juga menargetkan angka dwelling time di pelabuhan yang sudah menerapkan konsep Green Ecosystem ini kurang dari 2 hari, dengan peralatan yang serba elektronik dan sudah terelektrifikasi nantinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler