Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT PP Teken Kontrak Proyek PLTU di Sulut dan NTT senilai Rp2,1 Triliun

PT PP (Persero) Tbk. meneken kontrak pembangunan dua pembangkit listrik tenaga uap di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.
Ilustrasi/ANTARA-Muhammad Iqbal
Ilustrasi/ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com,MANADO— PT PP (Persero) Tbk. meneken kontrak pembangunan dua pembangkit listrik tenaga uap di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.

Dalam siaran pers, Selasa (10/9/2019), emiten berkode saham PTPP itu meneken proyek pembangkit listrik yang masing-masing berkapasitas 2x50 megawatt (MW).

Lokasi pertama di Desa Panaf, Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur dan lokasi kedua di Desa Bolaang Mangitang Timur, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Direktur Utama PP Lukman Hidayat mengatakan perseroan berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek. Kontraktor pelat merah itu akan bekerja sama dengan beberapa mitra.

“Perseroan optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut untuk unit pertama selama 36 bulan dan unit kedua selama 39 bulan. Dengan target tersebut, Perseroan optimis kedua PLTU tersebut dapat beroperasi pada tahun 2022,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (10/9/2019).

Lukman menjelaskan bahwa proyek akan menelan nilai investasi sekitar Rp8 triliun. Nilai kontrak yang didapatkan PTPP dari pekerjaan itu senilai Rp2,1 triliun.

Manajemen PTPP menyebut pembangunan pembangkit listrik itu akan melistriki beberapa kecematan dan desa untuk Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan sekitarnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Agus Purbianto, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PP (Persero) Tbk. mengatakan masih membidik sejumlah proyek bernilai kontrak besar hingga akhir 2019. Untuk gedung, pekerjaan yang diincar senilai Rp11,2 triliun.

Selanjutnya, PTPP masih membidik proyek infrastruktur jalan, bendungan, irigasi, jaringan gas, tol, dermaga, runway, dan railway senilai Rp15,5 triliun. Perseroan juga membidik pekerjaan engineering, procurement, and construction (EPC) senilai Rp11,8 triliun serta.

Adapun, Agus menyebut entitas anak usaha masih membidik kontrak baru hingga Rp7,8 triliun.

“Jadi total masih sekitar Rp50,5 triliun,” ujarnya.

PTPP melaporkan NKB Rp14,81 triliun per akhir Juni 2019. Realisasi itu setara dengan 29,42% dari target Rp50,3 triliun tahun ini.

PTPP mengantongi pendapatan Rp10,72 triliun. Realisasi itu naik 12,80% dari Rp9,50 triliun periode yang sama tahun lalu.

Akan tetapi, beban pokok pendapatan perseroan tercatat naik lebih tinggi secara tahunan pada semester I/2019. Pasalnya, nilai yang dikeluarkan naik 15,13% dari Rp8,04 triliun pada semester I/2018 menjadi Rp9,26 triliun per 30 Juni 2019.

Dengan demikian, PTPP membukukan laba bersih Rp363,37 miliar pada semester I/2019. Pencapaian tersebut turun 24,19% dibandingkan dengan Rp479,75 miliar periode yang sama tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler