Bisnis.com, MANADO – Total penyaluran pinjaman PT Kredit Pintar Indonesia di Sulawesi Utara sampai dengan awal Agustus mencapai sekitar Rp50 miliar. Sulut dinilai sebagai salah satu pasar potensial untuk pengembangan tekfin peer to peer (P2P) lending.
CEO Kredit Pintar Wisely Wijaya menjelaskan, jumlah rekening peminjam atau borrower di Sulawesi Utara mencapai lebih dari 25.000 entitas. Dia menambahkan, hingga periode yang sama total penyaluran pinjaman Kredit Pintar secara nasional mencapai Rp5 Triliun di awal Agustus 2019.
Dia mengatakan dengan jumlah pengguna tersebut, Sulut memiliki potensi besar untuk mendorong keuangan inklusif.
“Berdasarkan data yang dimiliki oleh kami, provinsi Sulawesi Utara memiliki potensi yang besar dalam mendorong keuangan inklusif di Indonesia. Dengan demikian, kami terus berinovasi dalam pengembangan produk untuk melayani seluruh lapisan masyarakat,” katanya dikutip dari siaran pers, Sabtu (3/8/2019).
Tekfin yang berdiri sejak April 2018 itu juga turut berpartisipasi dalam Fintech Fest 2019 di Manado pada Jumat (2/8/2019). Menurutnya, hal ini merupakan bentuk dukungan perseroan dalam mencapai target inklusi keuangan sebesar 75% pada akhir 2019 yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Acara ini juga dapat dijadikan tempat bertukar informasi juga sarana edukasi mengenai industri fintech, termasuk mengenai fintech legal yang terdaftar dan diawasi oleh OJK dan edukasi terkait penghindaran fintech illegal agar masyarakat dapat terhindar dari oknum-oknum yang tidak berniat baik bagi Indonesia,” katanya.
Secara spesifik, dia mengharapkan masyarakat Sulut dapat memahami tekfin sebagai sebuah invoasi dalam layanan keuangan untuk masyarakat. Menurutnya, Sulut juga memilki potensi yang besar untuk mendoong keuangan inklusif di Indonesia.
“Melalui Fintech Fest 2019, diharapkan masyarakat Sulawesi Utara semakin paham mengenai inovasi terbaru dari layanan keuangan melalui berbagai perusahaan fintech dan memahami dampak positif yang diberikan,” katanya.