Bisnis.com, MANADO — TNI-Polri serta Pemerintah Provinsi Gorontalo turun langsung untuk memastikan kesiapan masing-masing pelaksanaan Pemilu Serentak pada 17 April di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kabupaten dan kota.
Kapolda Gorontalo Brigjen Pol. Rachmad Fudail mengatakan, TNI-Polri akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan prosedur dan aturan hukum yang berlaku jika menemukan adanya kerawanan dan hambatan dalam proses pemilu serentak.
“Pemilu ini melalui beberapa tahapan, yakni kampanye, pemungutan sampai penghitungan suara. Nanti, kita dari jajaran TNI-Polri bersama seluruh komponen masyarakat siap menjaga keamanan Pemilu,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Jumat (22/3/2019).
Rachmad menjelaskan, sebanyak 1600 personel TNI-Polri akan disiapkan menjaga keamanan pada Pemilu nanti. Ini dilakukan agar pelaksanaan pemilu 2019 secara serentak khususnya di Provinsi Gorontalo dapat berjalan sukses, aman dan lancar.
“Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menyukseskan pemilu. Masyarakat bisa ikut serta menjaga keamanan dan terutama tidak termakan hoax yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan serta tidak menyampaikan berita-berita yang tidak benar adanya,” tuturnya.
Sementara itu, Komandan Resort Militer (Danrem) 133/Nani Wartabone, Kolonel CZI Arnold AP. Ritiauw, menambahkan, TNI dan Polri akan menugaskan anggota tambahan di setiap daerah perbatasan.
“Sekitar 3—4 hari sebelum hari pencoblosan kami sepakat akan menempatkan TNI dan Polri untuk menjaga perbatasan untuk menjaga kemungkinan masuknya miras ke tempat kita,” ucap Danrem.