Bisnis.com, MAKASSAR-- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan tengah menggencarkan konsolidasi antaranggota asosiasi guna mewujudkan implementasi konsep Moeslem Friendly Destination di Tana Toraja.
Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga mengemukakan langkah rill yang dilakukan adalah mendorong anggota asosiasi di Tana Toraja untuk mengantongi sertifikasi halal untuk kegiatan usaha serta penyediaan fasilitas penunjang konsep Moeslem Friendly.
Dia menguraikan, konsep Moeslem Friendly atau skala lebih luas dikenal sebagai Halal Tourism itu lebih berfokus pada pemenuhan aspek halal pada pelayanan akomodasi, sarana ibadah serta paling utama penyediaan kuliner bersertifikasi halal.
Kendati masih menuai protes, Anggiat optimistis Halal Tourism berpotensi mendorong pertumbuhan arus kunjungan wisatawan ke Tana Toraja, terkhusus segmen yang berorientasi pada Moeslem Friendly.
Menurutnya, semua pihak harus proporsional memahami pengertian dan tujuan konsep tersebut tanpa harus membenturkan Moeslem Friendly dengan kearifan lokal Tana Toraja sebagai penarik utama wisatawan.
"Wisata halal tidak lagi terkait agama tertentu dan yang paling penting itu tidak akan merusak eksistensi kebudayaan setempat. Malah ini akan mendorong kesejahteraan masyarakat di destinasi," ujar Anggiat, Kamis (14/3/2019).
Sebelumnya, wisata halal yang rencananya diimplementasikan di Toraja menuai pro kontra.
Politisi hingga mahasiswa menolak rancangan wisata halal yang diinisiasi oleh Pemprov Sulsel bersama dengan sejumlah stakholder industri kepariwisataan Sulsel.
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya bahkan telah merundingkan hal tersebut dengan pihak terkait.
Dia menyatakan, pemerintah sama sekali tidak berniat menggusur adat dan budaya di daerah setempat dengan adanya rencana wisata halal. Tujuannya, tak lain demi kenyamanan dan ketenangan wisatawan ketika berkunjung ke Toraja.