Bisnis.com, SANGIHE, Sulut – Teriknya matahari tak menghalangi warga Pulau Nusa, Kecamatan Nusa Tabukan, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, untuk datang ke area balai pertemuan di kantor kecamatan untuk menukarkan uang lusuh dan uang logam mereka ke kas keliling Bank Indonesia-TNI AL, Sabtu (20/10/2018).
Beberapa di antaranya bahkan merupakan siswa SD GMIST Nasaret Nipa yang tengah beristirahat sekolah. Mereka menyempatkan diri untuk menukarkan uang jajan mereka.
Salah satunya adalah Miri. Siswi kelas 1 SD GMIST Nasaret Nipa ini menukarkan uang lembar Rp2.000 miliknya yang telah lusuh menjadi dua lembar pecahan Rp1000 emisi baru hasil cetak sempurna. Setelah menerima uang barunya, bersama teman-temannya dia pun membuat dompet dari kertas untuk menyimpan uangnya agar tak gampang lusuh. "Senang tukar uang untuk jajan," ujarnya.
Selain menukarkan uang kertas rupiahnya yang telah lusuh, siswa sekolah tersebut juga mendapatkan perlengkapan sekolah dan buku tentang edukasi mata uang dari Bank Indonesia.
Dengan antusias mereka membaca buku edukasi mata uang tersebut bersama teman-temannya.
Marwan, Camat Nusa Tabukan, menyatakan terima kasih kepada tim ekspedisi Bank Indonesia-TNI AL karena telah singgah di Pulau Nusa. Pihaknya mengaku telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penukaran uang ini sejak beberapa hari sebelumnya.
"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada bapak ibu yanh sudah merapat ke Nusa Tabukan dan memberikan program sosial," ujarnya.
Dia menjelaskan Nusa Tabukan merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten Sangihe. Kecamatan ini terdiri dari dua gugus pulau yang terpisah oleh laut, yaitu gugus Pulau Nusa dan Pulau Mukide.
Jesaja Marthin Richard, Kepala Tim Sistem Pembayaran & Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, menjelaskan Pulau Nusa merupakan pulau keenam yang disinggahi oleh tim ekspedisi "Menuju Batas Utara NKRI" yang terdiri dari tim Bank Indonesia, TNI-AL, Bisnis Indonesia, dan NET TV.
Sebelumnya, tim ekspedisi lebih dulu singgah di pulau terluar di Sulut, mulai dari Pulau Lirung, Pulau Marampit, dan Pulau Miangas di Kabupaten Talaud, hingga Pulau Marore dan Pulau Kawaluso di Kabupaten Sangihe.
Lebih lanjut, dia menjelaskan tim ekspedisi ini membawa tiga misi di setiap pulau, dengan fokus utama melakukan penukaran uang. Selain itu, misi lainnya adalah melakukan edukasi mengenai keaslian mata uang rupiah kepada masyarakat, dan menyalurkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa perlengkapan komputer untuk kantor kecamatan, perlengkapan sekolah, dan perlengkapan olahraga.
"Program sosial Bank Indonesia. Kami tidak membawa banyak, tapi mudah-mudahan bisa bermanfaat," ujarnya.