Bisnis.com, MARAMPIT -- Uang yang masih tampak baru dan kaku bagi orang kota bukanlah hal yang terlalu istimewa. Tapi, bagi warga yang tinggal di pulau, mendapatkan uang layak edar "saja" bisa berarti lain.
Warga desa di Pulau Marampit, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Talaud Sulawesi Utara terlihat antusias memenuhi Kantor Kepala Desa Marampit, Rabu (17/10) pagi.
Hari itu, tim kas keliling Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI AL memboyong uang rupiah layak edar senilai Rp490 juta dalam berbagai pecahan, mulai dari Rp100ribu, Rp50ribu, Rp20ribu, Rp10ribu, Rp5.000, Rp2.000 hingga Rp1.000.
Pulau Marampit menjadi pulau kedua dari tujuh pulau yang disambangi dalam ekspedisi bertajuk "Menuju Batas Utara NKRI".
Ekspedisi bertolak dari Bitung sejak Senin (15/10), dan berlangsung hingga Senin (22/10).
Sehari sebelumnya, tim BI dan TNI AL mendatangi Pulau Lirung, Kabupaten Talaud dengan menggunakan KRI Sultan Iskandar Muda.
Kali ini tim ekspedisi disambut secara adat oleh warga desa dan tokoh adat di dermaga, dan berjalan bersama dengan tabuhan musik tradisional khas Marampit hingga tiba di Kantor Kepala Desa.
Selvi Siahaya menjadi warga di antrean pertama. Dia menukarkan uang Jemaat Syalom Laluhe senilai total Rp5juta dalam berbagai pecahan seperti Rp1.000 dan Rp2.000 yang telah lusuh dan tampak diikat.
"Senang sekali. Selama ini tukar uang harus ke Bitung karena di sini tidak ada bank," ujarnya.
Richter, warga Desa Dampulis Selatan juga terlihat menukarkan uang logamnya yang telah lama disimpan dengan uang rupiah kertas.
Menurutnya, warung dan toko yang ada di P.Marampit sudah tidak menerima lagi uang logam sejak beberapa tahun terakhir.
"Uang logam sudah lama disimpan, tidak bisa dipakai karena tidak ada yang menerima uang logam di sini," ujarnya.
Dhyana Lunsada, Kepala Desa Marampit, mengaku sangat bersyukur dengan kedatangan tim ekspedisi BI-TNI AL.
Menurutnya, di tengah keterbatasan infrastruktur Pulau Marampit, adanya ekspedisi kas keliling ini membuktikan pemerintah masih peduli dan memperhatikan warga di perbatasan.
"Kondisi di sini terbatas, tidak ada rumah sakit, tidak ada bank. Jadi kalau ambil gaji, ambil uang, harus nyeberang ke Melonguane naik ferry," ujarnya.
Jesaja Marthin Richard, Kepala Tim Sistem Pembayaran & Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara menjelaskan, selain melakukan penukaran uang, pihaknya juga menggelar edukasi mengenai keaslian mata uang rupiah kepada masyarakat.
"Kami ditemani TNI-AL melakukan sosialisasi keaslian uang rupiah, agar masyarakat di perbatasan tetap mencintai rupiah," ujarnya.
Pada penukaran uang di Pulau Marampit, ujarnya, Bank Indonesia membawa kas senilai Rp490 juta. Dari jumlah tersebut, total rupiah yang ditukar oleh masyarakat mencapai Rp27 juta.
Di samping itu, BI juga kembali menyalurkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa unit komputer, alat musik dan alat olahraga kepada siswa yang ada di Marampit.