Bisnis.com, MANADO—Sektor pariwisata tengah menjadi sektor primadona di Sulawesi Utara, terbukti dengan target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun depan yang ditetapkan meningkat hingga 200.000 wisatawan.
Guna mencapai target tersebut, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw menegaskan ada empat hal yang harus dibenahi, antara lain infrastruktur, menyiapkan Sumber Daya Manusia dalam menghadapi revolusi industri 4.0, keamanan, dan event.
" Gubernur memberikan perhatian dalam dunia pariwisata lewat anggaran di tahun 2019 sebesar 200 miliar untuk pembangunan infrastrukur pariwisata dan semua akan optimal bila sinergitas dengan kabupaten/ kota dilakukan," ujarnya, seperti dikutip, Jumat (21/9).
Lanjut Kandouw, yang kedua revolusi industri generasi 4. Di berharap para pelaku pariwisata dapat memanfaatkan media sosial dan teknologi dalam mempromosikan produk dan destinasi pariwisata.
Pasalnya, dia menyebut saat ini mayoritas para pelancong melakukan pemesanan paket wisata melalui dunia maya.
Selain itu, dia juga menyoroti masalah keamanan terutama di desa-desa wisata. Hal ini mencakup ketersediaan lahan parker, alat kebakaran di hotel, higienitas makanan, serta faktor keamanan transportasi laut.
“Kapal-kapal.wisata kita harus pakai live jaket.dan kapalnya harus bermesin ganda serta alat komunikasi kalau tidak memenuhi standar keamanan izinnya harus dicabut karena ini menyangkut nyawa manusia,” ujarnya.
Tak kalah penting, faktor keempat adalah acara atau adanya kalender acara tahun depan yang dipersiapkan dari sekarang oleh pemerintah kabupaten/kota. Pasalnya, dia menilai kalender acara menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Sulut.
Baca Juga
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi bulan Juli 2018 sebanyak 11.875 orang atau meningkat sebesar 17,49% dibanding bulan Juni 2018 yang mencapai 10.107 orang.
Jumlah tersebut meningkat 62,56% bila dibandingkan dengan kunjungan wisman pada periode yang sama tahun lalu, atau sebanyak 7.305 orang.
Seperti diketahui, wisman di Sulut didominasi oleh warga China sebanyak 10.324 orang (86,94%), diikuti oleh Jerman 200 orang (1,68%), Hongkong 191 orang (1,61%). Secara kumulatif, jumlah wisman yang berkunjung ke Sulut hingga Juli 2018 mencapai 71.000 orang.
Angka ini meningkat dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada bulan yang sama di Tahun 2017 yaitu 41.478 orang.