Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Perbaikan Bisnis Perhotelan Sulsel, Mendagri Izinkan Pemda Berkegiatan di Hotel

Statement dari Mendagri dianggap bisa memberi sinyal membaiknya okupansi hotel yang sepanjang tahun ini terpuruk.
Petugas merapihkan kamar di salah satu hotel yang ada di Jakarta. Arief Hermawan P
Petugas merapihkan kamar di salah satu hotel yang ada di Jakarta. Arief Hermawan P

Bisnis.com, MAKASSAR - Industri perhotelan di Sulawesi Selatan (Sulsel) menyambut baik pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang membolehkan kembali pemerintah daerah menggelar kegiatan di restoran dan hotel di tengah kebijakan efisiensi anggaran.

Keputusan tersebut dianggap bisa memberi sinyal membaiknya okupansi hotel yang sepanjang tahun ini terpuruk akibat tidak adanya kegiatan pemerintah.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan sejak awal tahun sudah tidak ada lagi kegiatan pemerintah yang diadakan di hotel-hotel Sulsel. Kondisi ini membuat okupansi turun tajam hingga di kisaran rata-rata 30% per hari.

Oleh sebab itu pernyataan Mendagri, dikatakannya, bagaikan angin segar, sedikit membangun optimisme para pelaku industri perhotelan di tengah penerapan kebijakan anggaran yang tiba-tiba.

Anggiat menyadari dampak efisiensi akan tetap ada walaupun pelonggaran pelaksanaan kegiatan di hotel diberlakukan. Namun setidaknya hal tersebut bisa mengimbangi kondisi selama ini, sembari para hotel mencari pasar baru di luar kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

"Statement Mendagri adalah sebuah kelegaan bagi kami, hilal itu sudah semakin terlihat. Semoga akan segera ada perubahan okupansi," ungkap Anggiat kepada wartawan, Rabu (11/6/2025).

Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada perubahan yang konkret, utamanya dari realisasi pelaksanaan MICE. Namun pihaknya berharap perbaikan kunjungan hotel bisa terealisasi secepatnya secara bertahap.

Anggiat menjelaskan jika pasar perhotelan di Sulsel berbeda jika dibandingkan dengan beberapa daerah wisata seperti Bali, yang mengandalkan kunjungan turis. Di wilayah ini sekitar 50% pendapatan berasal dari kegiatan-kegiatan pemerintah dalam bentuk MICE.

Saat ada pembatasan anggaran yang meniadakan kegiatan di hotel, timbul dampak yang sangat besar. Hotel-hotel di Sulsel sejak awal tahun tercatat telah merumahkan karyawan hingga 5.000 orang

"Kalau anggaran MICE pemerintah dikunci, terkaparlah kami. Maka tidak heran ada hotel yang merumahkan karyawan," papar Anggiat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper