Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Inflasi 2,28% YoY pada April 2025, Hampir Semua Alami Kenaikan Harga

Kelompok pengeluaran yang paling tinggi mengalami kenaikan harga adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,7%.
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi secara tahunan 2,28% year-on-year (yoy) pada April 2025.

Hampir semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga, kecuali kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun 0,93%.

Kelompok pengeluaran yang paling tinggi mengalami kenaikan harga adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,7%.

Disusul kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2%, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,81%.

Selanjutnya ada kelompok perlengkapan, peralatanm dan pemeliharaan rutin rumah tangga yang juga naik 1,35%, kelompok kesehatan 1,79%, kelompok transportasi 0,07%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,46%, kelompok pendidikan 1,02%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,16%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 11%.

Berdasarkan komoditas penyumbang inflasi, ada lima komoditas utama yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi pada April 2025 terhadap bulan yang sama tahun sebelumnya. 

Antara lain emas perhiasan naik 52,97%, cabai rawit naik 49,21%, cabai merah naik 44,44%, ikan bandeng naik 18,08%, dan kopi bubuk naik 17,27%.

"Inflasi tahunan Sulsel pada April 2025 tercatat lebih tinggi dari nasional yang hanya 1,95% yoy. Kelompok makanan, minuman dan tembakau memberi andil inflasi terbesar di Sulsel capai 0,85% dengan komoditas utama penyumbangnya adalah cabai rawit," ucap Kepala BPS Sulsel Aryanto melalui konferensi pers, Jumat (2/5/2025).

Sementara itu inflasi Sulsel secara bulanan pada April 2025 sebesar 1,75% month to month (mtm). Tarif listrik menjadi komoditas yang mendorong inflasi paling besar dengan andil 1,12% atau mengalami kenaikan harga mencapai 32,25%.

"Secara bulanan inflasi Sulsel sangat dipengaruhi oleh kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga yang memberi andil 1,13%. Tarif listrik menjadi penyumbang utama karena diskon harga listrik pasca bayar sudah tidak diberlakukan lagi sejak April 2025," tutur Aryanto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper