Bisnis.com, MAKASSAR — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami deflasi secara bulanan sebesar 0,10% (mtm) pada Mei 2024. Penurunan harga beberapa komoditas pangan dan transportasi memberi andil paling besar terhadap deflasi kali ini.
Kepala BPS Provinsi Sulsel Aryanto menyebut, berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi paling tinggi sebesar 0,58% (mtm) dengan andil 0,18%. Kemudian kelompok transportasi deflasi sebesar 0,16% (mtm) dengan andil 0,02%.
Beberapa komoditas yang memberi andil deflasi paling tinggi antara lain beras sebesar 0,15%; tomat 0,06%; daging ayam ras sebesar 0,06%; telur ayam ras 0,02%; dan angkutan antar kota 0,02%.
"Deflasi bulanan Sulsel tercatat lebih tinggi dari nasional yang mencapai 0,03%. Kalau dilihat dari kelompok makanan, penyumbang terbesarnya beras, tomat, daging ayam ras dan telur ayam ras, sementara kelompok transportasi ada angkutan antar kota," ucapnya di Makassar, Senin (3/6/2024).
Sementara dilihat secara tahunan, Sulsel mengalami inflasi sebesar 2,42% (yoy), ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,01%; pakaian dan alas kaki 0,50%; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,39%; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,84%; kesehatan 2,06%; transportasi 1,73%; rekreasi, olahraga, dan budaya 1,16%; pendidikan 1,78%; penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,37%; perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,21%.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain beras, emas perhiasan, sigaret kretekmesin (SKM), tomat, cabai rawit, angkutan udara, gula pasir, bawang merah, ikan layang, kontrak rumah, hingga bawang putih.