Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Didorong Jadi Pusat Ekonomi Syariah, Dimulai dari Pariwisata

Ekonomi syariah Sulsel mulai terlihat pada sertifikasi halal industri perhotelan dan restoran untuk memberikan jaminan produk para wisatawan.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman/Jibi
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman/Jibi
Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah mendorong wilayahnya menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Pengembangannya akan dimulai melalui sektor pariwisata. 
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan salah satu potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulsel terletak pada sektor pariwisata utamanya melalui wisata halal. Hal ini bisa dilihat pada industri perhotelan dan restoran, termasuk melalui sertifikasi halal untuk memberikan jaminan produk dan kepuasan wisatawan.
"Pengembangan Sulsel menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah sangat mungkin dilakukan, termasuk dengan menjadikannya sebagai pangsa pasar untuk produk halal, apalagi didukung mayoritas penduduk beragama Islam," ungkap Andi Sudirman pada pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Makassar, Kamis (28/7/2022). 
Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulsel juga akan didorong melalui investasi terkait produk- produk unggulan di wilayah ini. Seperti di antaranya beras, kakao, dan kopi seperti Kopi Toraja dan Kopi Kalosi.  
“Untuk mewujudkan pengembangan ekonomi syariah diperlukan sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan unsur terkait lainnya, baik edukasi dan pelaksanaan ekonomi syariah. Semoga ini akan menjadi peluang juga untuk bangkit dari pemulihan ekonomi,” jelasnya. 
Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman menyampaikan investasi produk unggulan Sulsel memang harus didukung penuh guna menangkal kelangkaan pangan (food insecurity). Wilayah KTI terutama Sulsel dikatakannya merupakan potensi lumbung pangan baru yang dapat mendukung upaya pengendalian inflasi di daerah. 
"Kunci dari ekonomi nasional adalah menjaga stabilitas untuk pertumbuhan yang berkesinambungan dan inklusif. Hal ini dilakukan melalui strategi sinergi antar otoritas, pelaku usaha, masyarakat, dengan melibatkan ekonomi syariah," paparnya. 
FESyar Regional KTI 2022 sendiri merupakan wujud implementasi sinergi dan koordinasi Bank Indonesia dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah dan kementerian/lembaga seperti Kementerian Agama, Otoritas Jasa Keuangan, dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). 
Fesyar KTI akan berlangsung pada 28 - 31 Juli 2022 secara hybrid mengangkat tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah KTI untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi KTI yang Inklusif".  
Kegiatan ini dapat mengoptimalkan keunggulan produk daerah sehingga dapat mendorong pengembangan industri halal Indonesia dan mendukung ketahanan pangan guna pengendalian inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper