Makassar Melek BBM Berkualitas, Oktan Rendah Kian Ditinggalkan

Hal ini dikarenakan banyak manfaat penggunaan BBM Berkualitas yang diutarakan oleh para pengemudi transportasi konvensional maupun daring yang beroperasi di Kota Makassar
Foto: dok. Pertamina
Foto: dok. Pertamina

Bisnis.com, MAKASSAR - Kecenderungan penggunaan bahan bakar berkualitas di Kota Makassar secara perlahan berada pada jalur 'hijau' dengan tren peningkatan signifikan. Bahan bakar dengan kadar oktan rendah, bahkan sudah mulai ditinggalkan.

Membaiknya tingkat literasi pengguna kendaraan atas manfaat penggunaan BBM berkualitas (dengan kandungan oktan di atas 88), ikut mereduksi konsumsi gasoline oktan 88 atau Premium hingga komposisinya yang terjun bebas.

Selain itu, kehadiran program harga BBM berkualitas jenis Pertalite dengan Research Oktan Number (RON) 90 yang setara dengan harga Premium, semakin membuat pengguna kendaraan terutama angkutan transportasi perkotaan lebih bergairah mengkonsumsi Pertalite.

Manfaat penggunaan BBM Berkualitas bahkan banyak diutarakan oleh para pengemudi transportasi konvensional maupun daring yang beroperasi di Kota Makassar, di mana seluruhnya merasakan secara langsung atas hal tersebut.

Seperti yang diutarakan seorang pengemudi Pete-Pete' (sebutan angkot di Makassar), Rudi (36 tahun), bahwa semenjak rutin menggunakan Pertalite sebagai bahan bakar angkotnya, perubahan signifikan banyak dirasakan saat mengemudi kendaraannya.

"Dulu pastinya selalu isi Premium, karena itu yang paling murah. Tapi beberapa bulan terakhir, sudah pakai Pertalite. Bagus juga, kalau di bilang irit ya memang irit, saya isi bensin tidak sesering waktu masih gunakan Premium," tuturnya, Senin (24/5/2021).

Pengakuan serupa juga dikemukakan Alimuddin (30 tahun), pengemudi ojek daring, bahwa penggunaan rutin Pertalite pada sepeda motornya dirasakan berpengaruh cukup besar pada sisi tarikan mesin.

"Bukan cuma saya yang rasakan ini, tapi teman-teman ojol yang lain, pakai Pertalite bikin mesin jadi lebih enteng, dan itu sangat kentara dibandingkan saat masih sering Premium. Apalagi jika pakai Pertamax, tentu jadi lebih enak, mesinnya tidak berat, dan memang terasa perbedaannya," papar dia.

Makassar Melek BBM Berkualitas, Oktan Rendah Kian Ditinggalkan
Foto: dok. Pertamina

Penuturan dari Rudi maupun Alimuddin itu sedikit banyak menjadi representasi makin siginfikannya pengguna kendaraan di Makassar yang memanfaatkan BBM berkualitas sebagai bahan bakar kendaraannya.

Tren tersebut terkonfirmasi pula dari data konsumsi bahan bakar yang dicatat PT Pertamina Marketing Operation Region Sulawesi, dimana dalam dua bulan terakhir (Maret-Mei 2021) konsumsi Pertalite di Makassar telah berada pada proporsi 80,8% dari total BBM jenis Gasoline yang terserap oleh pengguna kendaraan di Makassar.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan proporsi Premium yang menukik tajam dengan persentase hanya 11,7% padahal sebelumnya mendominasi dengan posisi 70,5%.

Laode Syarifuddin Mursali, Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sulawesi, mengemukakan proporsi Bahan Bakar Berkualitas (BBK) jenis Pertamax dan Pertamax Turbo juga mencatatkan pertumbuhan proporsi yang bersifat moderat.

Pertamax sebesar 7% dari sebelumnya 5,1%, kemudian Pertamax Turbo menjadi 0,5% bergerak tipis dari sebelumnya 0,4% serta diestimasi akan terus bergerak seiring dengan literasi masyarakat terhadap manfaat penggunaan BBM Berkualitas.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulsel, Muhammad Al Amien mengatakan penggunaan BBM berkualitas atau populer disebut ramah lingkungan, seharusnya bisa menjadi sebuah gaya hidup di tengah penurunan kualitas udara yang terus terjadi.

"Untuk saat ini, memang kondisi udara kita masih dalam ambang yang kondusif, tetapi jika tidak dibarengi dengan pola aktivitas maupun mobilitas yang ramah lingkungan, maka akan jadi persoalan di kemudian hari, terutama pada sisi kualitas udara," tuturnya.

Beruntungnya, gaya hidup ramah lingkungan sudah banyak diadopsi oleh berbagai kalangan, terutama segmen milenial yang sudah mulai paham bahwasanya menjaga kualitas lingkungan bisa pula melalui penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Pada titik tersebut, lanjut dia, pemanfaatan bahan bakar berkualitas menjadi salah satu instrumen yang bisa dimanfaatkan oleh siapapun dalam memberikan kontribusi nyata untuk ikut menjaga lingkungan, menekan penurunan kualitas udara demi keberlangsungan lingkungan yang sehat.

"Memang sudah saatnya kita meninggalkan bahan bakar yang hanya mengakatkan emisi karbon, dan juga pihak terkait atau pemerintah musti lebih banyak menyediakan bahan bakar yang 'hijau' dan bisa terjangkau oleh semua kalangan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper