Bisnis.com, PADANG - PT Bank Pembangunan Daerah atau Bank Nagari memperkuat layanan berbasis teknologi tahun ini.
Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan penguatan layanan berbasis teknologi guna menyiasati situasi pandemi yang membuat keterbatasan layanan di perbankan.
"Perbaikan kinerja jelas akan kita lakukan. Tapi hal perlu ditingkatkan juga adalah layanan. Karena sekarang itu zamannya teknologi, dan Bank Nagari mencoba melakukan pengembangan layanan untuk teknologi informasi ini," sebutnya, Jumat (15/1/2021).
Irsyad menjelaskan perseroan bakal menghadirkan layanan teknologi cukup menggunakan ponsel pintar. Dimana bagi nasabah yang ingin membuka buku tabungan baru maupun layanan lain nya, bisa melalui aplikasi saja, tanpa harus antre untuk datang ke kantor. "Yang jelas 2021 ini Bank Nagari bakal melakukan pengembangan layanan teknologi," tegasnya.
Selain soal layanan dari ponsel pintar, juga dikembangkan layanan dengan sentuhan layar saja dan meletakkannya di kantor cabang Bank Nagari. Artinya bagi setiap orang yang datang ke kantor Bank Nagari terkait sebuah hal, misalnya pencetakan kartu ATM, cukup mengisi data di layar yang disediakan, di isi sendiri dengan menggunakan layar sentuh, setelah itu tinggal ambil ke customer service nya.
"Selama ini harus diisi manual oleh nasabah di meja CS. Nah sekarang masih pandemi, jika bisa hal itu kita kurangi. Caranya menghadirkan layanan teknologi. Sehingga mereka datang ke Bank Nagari itu tinggal jemput, tanpa harus duduk lama," kata dia.
Baca Juga
Dia menjelaskan selama ini Bank Nagari sudah memiliki sebuah aplikasi yang dapat di unduh di play store seperti halnya Nagari Mobile Banking. Pemanfaatan Nagari Mobile Banking pada tahun 2019 terdapat 44.700 nasabah. Artinya itu keberadaan teknologi mendorong peningkatan sebanyak dua kali lipat di tahun 2020, dengan total nasabah tahun 2020 yang menggunakan mobile banking lebih kurang 87.000.
"Selain itu, di tahun 2020 juga telah dilaunching layanan Quick Response Indonesian Standard (QRIS). Adanya QRIS juga membuat Bank Nagari jadi terbantu," sebut dia.
Adapun di sisi kinerja keuangan, Bank Nagari pada 2020 membukukan aset pada Desember 2020 sebesar Rp25,70 triliun dengan pertumbuhan sebesar Rp1,26 triliun atau sebesar 5,18 persen.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno turut mengapresiasi capaian yang telah diraih oleh Bank Nagari. Gubernur bahkan mengatakan deviden dari Bank Nagari adalah salah satu pendapatan asli daerah (PAD) terbesar setelah pajak kendaraan bermotor.
"Walaupun di tengah pandemi, namun Bank Nagari tetap eksis dengan mengalami peningkatan dari jumlah asetnya," ucap Irwan Prayitno.
Selain itu, konvensi menjadi Bank Syariah pun telah disetujui banyak pihak, satu persatu syarat yang diajukan oleh OJK mulai dipenuhi. "Mudah-mudahan target di tahun ini menjadi Bank Syariah dapat terpenuhi," harapannya.(K56)