Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah di Sulsel Melenggang di Tengah Pandemi Covid-19

Kinerja perbankan syariah di Sulawesi Selatan selama masa pandemi Covid-19 menunjukkan kinerja yang positif. Hal itu tercermin dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan yang disalurkan.
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa

Bisnis.com, MAKASSAR - Kinerja perbankan syariah di Sulawesi Selatan selama masa pandemi Covid-19 menunjukkan kinerja yang positif. Hal itu tercermin dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan yang disalurkan.

Nurdin Subandi, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional VI Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua), menjelaskan hingga Agustus 2020 dari sisi kinerja, perbankan syariah justru menunjukkan akselerasi yang menggembirakan di tengah pandemi Covid-19.

"Saat ini, total aset perbankan syariah meningkat sebesar Rp60,37 miliar atau 0,68%, dari Rp8.835,33 miliar nenjadi sebesar Rp8.895,71 miliar. Dengan market share dari 5,76 persen menjadi 5,88 persen," jelas Nurdin kepada Bisnis, Kamis (8/10/2020).

Adapun dari sisi DPK, mengalami peningkatan sebesar 3,64 persen dari Rp6.045,74 miliar menjadi Rp6.265,65 miliar. Hal itu berarti terjadi peningkatan sebesar Rp219,91 miliar dengan market share sebesar 5,94 persen.

Sementara itu untuk penyaluran pembiayaan, terjadi peningkatan sebesar Rp177,18 miliar atau 2,49 persen yakni dari Rp7.110,37 miliar menjadi Rp7.287,55 miliar dengan Market share dari sebesar 5,76% menjadi 6,01%.

"Kami terus mendorong agar perbankan syariah meningkatkan market share dengan tetap mengedepankan kehati-hatian," ungkap Nurdin.

Melihat kondisi tersebut, Ketua Umum Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Toni EB Subari mengaku optimistis bahwa perbankan syariah mampu berkontribusi lebih baik dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 yang masih berlanjut.

Optimisme itu bersandar pada data yang membuktikan bahwa perbankan syariah memiliki ketahanan yang cukup meski dalam kondisi sulit akibat pandemi.

"Namun saat ini terdapat dua tantangan besar bagi perbankan syariah untuk bisa terus berkembang, yakni transformasi digital serta literasi dan inklusi keuangan syariah yang perlu ditingkatkan," terang Toni.

Ia melanjutkan, mengingat penduduk Indonesia yang mayoritas muslim turut membuat potensi pangsa syariah di Indonesia sangat besar, yakni sekitar 44 persen atau sekitar 100 juta individu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper