Bisnis.com, PALU - Kabupaten Poso saat ini tengah berusaha mencari pasar ekspor baru untuk jagung kuning yang memiliki produksi melimpah.
Produksi jagung kuning di Poso pertahun mencapai 105.000 ton sementara jumlah yang diekspor hanya kisaran 70.000 ton.
Kadis Pertanian Poso, Suratno, mengatakan bahwa konsumsi jagung kuning di wilayahnya juga tidak begitu besar sejak pandemi, apalagi harganya cenderung sangat murah, jadi belum bisa memberi nilai tambah untuk petani.
Baca Juga
“Konsumsi jagung menurun karena peternak ayam yang biasanya menggunakan produk ini, terdampak oleh pandemi virus corona,” jelas Suratno dikutip Antara, Jumat (18/9/2020).
Menurutnya, dengan ekspor itu, harga jagung kemungkinan bisa naik ataupun stabil di kisaran Rp2 ribu hingga Rp3 ribu namun bisa dibeli dalam jumlah banyak.
“Jadi yang kita upayakan saat ini untuk membantu petani jagung adalah dengan mencari pasar eksor untuk produk tersebut,” ujarnya.