Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Edukasi Pemupukan Berimbang, Pupuk Kaltim Gelar 10 Titik Demplot di Bombana Sultra

Pola pemupukan berimbang menggunakan produk non subsidi Pupuk Kaltim, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi 16-16-16 dan pupuk hayati Ecofert, dengan dosis menyesuaikan volume lahan.
Istimewa
Istimewa

Bisnis.com, MAKASSAR - Optimalkan hasil pertanian masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Pupuk Kaltim gelar Demonstration Plot (Demplot) komoditas padi bagi petani di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, yang tersebar pada 10 titik di 3 Kecamatan, di antaranya Kecamatan Poleang Utara, Poleang Timur dan Rarowatu, dengan total luasan lahan 1 hektare (ha).

Untuk Kecamatan Poleang Timur, demplot dilaksanakan di dua desa dengan 4 titik lahan, Kecamatan Poleang Utara tersebar di 3 desa dengan 4 titik lahan, serta Kecamatan Rarowatu 2 titik di 2 desa. Setiap titik demplot seluas 0,5 ha, terdiri dari perlakuan Pupuk Kaltim dengan pola pemupukan berimbang dan pola kebiasaan petani sebagai pembanding.

Pola pemupukan berimbang menggunakan produk non subsidi Pupuk Kaltim, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi 16-16-16 dan pupuk hayati Ecofert, dengan dosis menyesuaikan volume lahan.

“Pelaksanaan demplot dilakukan bertahap sejak 2 bulan lalu dan saat ini beberapa titik sudah memasuki 70 hari masa tanam,” ujar Asisstant Account Executive (AAE) Pupuk Kaltim wilayah Bombana dan Konawe Selatan Ahmad ST, Kamis (13/8/2020).

Dijelaskan Ahmad, untuk Kecamatan Poleang Timur dan Poleang Utara, masa tanam telah berlangsung antara 45-70 hari pada 8 titik, sedangkan di Kecamatan Rarowatu masih dalam tahap pengolahan lahan. Pihaknya melakukan pemantauan sekaligus pendampingan berkala, bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Pemkab Bombana sejak awal masa tanam.

Penanaman padi menggunakan sistem jajar legowo 2, yakni penanaman bibit 2 baris diselingi satu barisan kosong (lorong), karena lebih produktif dan memudahkan untuk pengendalian hama. Meski sebelumnya sempat diragukan petani, tapi setelah pengaplikasian dua kali pemupukan, hasilnya mulai terlihat dengan rumpun padi yang lebih besar dari pola sebelumnya. Termasuk hama yang sering dikhawatirkan petani merusak daun juga lebih mudah ditangani.

“Secara perlahan petani mulai paham dengan pola pemupukan berimbang, karena hasilnya juga sudah terlihat dengan rumpun yang lebih besar,” tambah Ahmad.

Pendampingan dilaksanakan lebih intensif agar kecenderungan petani yang selama ini menerapkan pola tradisional dan pemupukan seadanya, bisa diarahkan pada sistem yang lebih produktif dengan hasil lebih maksimal. Petani juga mulai terbuka terhadap saran selama pendampingan, melihat Demplot di wilayah sebelumnya mampu meningkatkan produktivitas padi dari 5 ton per ha menjadi 8,6 ton per ha, atau naik 35% dari pola kebiasaan petani.

“Dari pengalaman sebelumnya, Demplot sangat didukung petani karena hasilnya terbukti meningkat. Begitu juga Demplot saat ini, hasilnya juga mulai terlihat,” terang Ahmad.

Efektifitas produk non subsidi Pupuk Kaltim terlihat sejak pembibitan hingga 45 hari masa tanam, dengan produktivitas mencapai 24 anakan, dari biasanya 15-17 anakan dalam satu rumpun. Begitu pula 3-4 hari pasca pemupukan pertama, daun juga menyesuaikan batang dan tidak melebar seperti sebelumnya.

“Melihat hasil yang ditunjukkan, petani mulai yakin kalau produk non subsidi Pupuk Kaltim sangat bagus,” tandasnya.

Tahap pertama, panen akan dilaksanakan rencana pada akhir September 2020 di Kecamatan Poleang Utara. Jika melihat perkembangan produktivitas lahan selama masa tanam, Ahmad optimis hasil Demplot tidak jauh dari sebelumnya dengan rata-rata peningkatan produksi 30%. “Petani terus didampingi serta diedukasi untuk pengaplikasian penggunaan pupuk sesuai dosis, mereka mulai paham pola pemupukan berimbang dengan kualitas pupuk yang juga terjamin,” pungkas Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sitti Hamdana R
Editor : Amri Nur Rahmat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper