Bisnis.com, MAKASSAR - Pembangunan jalur KA Trans Sulawesi untuk ruas Barru Pangkep jadi prioritas proyek strategis nasional (PSN).
Proyek yang menghubungkan Sulsel hingga Sulut yang dimulai 2015 itu merampungkan jalur sepanjang 44 kilometer untuk ruas Barru menuju Parepare. Selanjutnya dikembangkan jalur Barru-Pangkep-Maros.
Untuk melanjutkan pembangunannya, tahun ini pemerintah mulai memprioritaskan pembangunan jalur Barru-Pangkep.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jalur tersebut diperuntukkan bagi angkutan barang terlebih dulu. Sementara untuk jalur Barru-Pangkep yang diprioritaskan yakni untuk mendorong aktivitas di Pelabuhan Garongkong.
"Untuk rute Barru-Pangkep itu diharapkan rampung sepanjang 30 km tahun ini. Selanjutnya diharapkan terkoneksi ke Kabupaten Maros akhir tahun 2021 mendatang. Setelahnya, barulah jalur ke Parepare akan dikerjakan," kata Budi Karya.
Menurut data Kementerian Perhubungan, progres pengadaan lahan di Kabupaten Barru atau arah Pelabuhan Garongkong telah mencapai 59 persen. Dari 187 bidang yang dibutuhkan, sudah ada 111 bidang yang telah dibebaskan, 24 bidang telah dititip di PN, dan 52 bidang sisanya indikasi kawasan hutan.
Untuk Kabupaten Pangkep, progres pengadaan lahan baru 8,8 persen. Dari 2.196 bidang, baru 195 bidang yang telah dibebaskan di mana terdiri dari 49 pembayaran langsung dan 146 fasum jalan dan irigasi. Sementara ada 1.115 bidang yang melalui proses konsinyasi.
Untuk Kabupaten Maros, lahan yang yang dibebaskan juga masih sedikit yakni 14,3 persen. Dari 938 bidang yang dibutuhkan, baru 121 bidang yang dibebaskan dan ada 29 bidang yang melalui konsinyasi.
Sementara itu, Wali Kota Parepare Taufan Pawe kecewa lantaran daerahnya tidak menjadi fokus untuk pengerjaan jalur KA Trans Sulawesi. Padahal sejak awal proyek tersebut dimulai, pihaknya telah fokus melakukan persiapan pembebasan lahan sepanjang 11 km.
"Soal lahan sudah diselesaikan cukup lama. Masyarakat ini sudah cukup lama menunggu. Saya harap nanti ketika dibebaskan mereka mau mengerti sehingga mudah dalam membebaskan lahan," kata Taufan Pawe.
Dia juga mempermasalahkan perubahan konsep proyek itu yang awalnya ditujukan untuk kendaraan penumpang namun dalam perkembangannya malah untuk mengangkut barang. Dengan alasan itu, dia menyebut kemungkinan Parepare belum bisa menikmati kereta api dalam waktu dekat.
"Jadi saya pikir, ternyata Parepare mungkin baru lima tahun ke depan baru akan menikmati kereta api karena ini kan berganti," jelas Taufan.