Bisnis.com,MANADO— Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara akan memulai sensus penduduk dengan cara daring atau online pada Februari 2020 dan disusul dengan metode wawancara pada Juli 2020.
Kepala BPS Sulut Ateng Hartono menjelaskan bahwa sensus penduduk tahun depan akan dimulai pada 2020. Pertama, akan dilakukan sensus penduduk online pada 15 Februari 2020—31 Maret 2019.
Untuk sensus penduduk online, Ateng menyebut sasaran utama yang dibidik yakni generasi milenial. Nantinya, masyarakat akan mengakses situs resmi untuk menjawab 21 pertanyaan tekait kondisi data keluarga.
“Setelah itu, untuk yang belum mengisi secara online, akan kami data secara door to door. Ada dua metode wawancara yakni dengan menggunakan perangkat seluler dan dengan menggunakan kuisioner,” jelasnya di Kota Manado, Selasa (10/12/2019).
Dia mengatakan sensus penduduk wawancara akan dilakukan pada 1 Juli 2020—31 Juli 2020. Metode ini juga ditujukan untuk daerah-daerah yang belum terjangkau sinyal.
“Untuk daerah remote masih akan menggunakan wawancara jadi tidak dengan sensus penduduk online,” ujarnya.
BPS Provinsi Sulut menyebut terdapat 21 pertanyaan dalam sensus yang terbagi atas empat kategori yakni variabel individu, pekerjaan, pendidikan, dan perumahan. Adapun, sensus akan ditujukan kepada WNI dan WNA yang telah atau akan tinggal minimal 1 tahun di Indonesia.
Ateng menuturkan sensus penduduk 2020 bertujuan menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menuju satu data kependudukan. Selanjutnya, menyediakan parameter demografi dan proyeksi penduduk untuk kebutuhan indikator seperti sustanaible development goals (SDGS).
Tahap kedua, BPS akan melakukan pencacahan sampel pada 2021. Nantinya jumlah pertanyaan yang diajukan dalam proses itu akan lebih mendalam.
“Untuk tahap pencacahan sampel ada 82 pertanyaan yang akan diajukan,” imbuhnya.