Bisnis.com, MANADO-- PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) memberikan vaksin Toksoid Tetanus (TT) kepada sekitar 200 petugas evakuasi korban gempa Palu.
Ketua Tim Tanggap Darurat DSLNG Gitawan Sapta Permana menjelaskan, resiko infeksi bagi masyarakat yang selamat maupun petugas dan relawan yang melakukan pencarian korban meninggal akibat gempa dan tsunami perlu diantisipasi.
“Kondisi korban meninggal mulai hari ketiga sudah mengalami pembusukan. Oleh karena itu, mereka yang beraktivitas di lokasi yang banyak puing-puing, reruntuhan, harus mewaspadai jangan sampai terkena benda tajam. Luka terbuka akibat benda tajam rentan terkena infeksi,” jelas Gitawan, seperti dikutip, Senin (8/10).
Untuk membantu pencegahan infeksi (terutama untuk tetanus), Tim Medik DSLNG bersama dengan Tim Tanggap Darurat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan vaksinasi Toksoid Tetanus (TT) kepada sekitar 200 petugas evakuasi yang berasal dari berbagai perusahaan tambang. Vaksinasi dilakukan di Posko Tanggap Darurat Kementerian ESDM pada Sabtu 6 Oktober 2018 malam.
Vaksinasi juga dilakukan kepada sekitar 60 orang jurnalis lokal maupun nasional yang bertugas di Palu. Kegiatan vaksinasi dilakukan di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu.
Sejumlah masalah kesehatan lainnya yang perlu diperhatikan adalah terkait sanitasi, maupun masalah psikogenik.
Baca Juga
“Masalah kesehatan yang paling krusial pasca bencana besar seperti gempa, tsunami, antara lain terkait dengan sanitasi karena biasanya air bersih sulit diperoleh di lokasi-lokasi yang tertimpa bencana. Penyakit yang paling sering muncul terkait sanitasi adalah diare,” imbuh Gitawan.
Mereka yang berhasil selamat dari bencana besar biasanya, lanjut Gitawan, juga mengalami trauma dan kecemasan yang membutuhkan pendampingan atau konseling.
Posko Tanggap Darurat DSLNG yang berlokasi di Puskesmas Sangurara, Palu Barat, telah memberikan pelayanan kesehatan kepada 328 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 295 orang mendapatkan pelayanan medis, 33 orang mendapatkan pendampingan trauma, 3 orang dirawat di posko, dan 2 orang dirujuk ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.