Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Perbankan Sulsel Makin Atraktif

Pada Agustus 2021, kredit perbankan tercatat tumbuh sebesar Rp124, 279 triliun atau 4,51 persen secara yoy dan sebesar 1,45 persen secara ytd.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulampua, Patahuddin./Ist
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulampua, Patahuddin./Ist

Bisnis.com, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IV Sulampua menyebut kinerja perbankan di Sulawesi Selatan makin atraktif . Hal tersebut terlihat dari sejumlah indikator. Salah satunya, adanya perbaikan kinerja perbankan di tengah pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulampua Patahuddin mengatakan perbaikan kinerja tersebut juga terjadi seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Sulsel. Termasuk dengan berjalannya program vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan.

"Kalau melihat kinerja perbankan pada periode tahun ini mengalami pertumbuhan positif. Hal itu terlihat dari realisasi pertumbuhan aset, kredit, dan DPK (dana pihak ketiga)," ungkap Patahuddin di Toraja Utara, Selasa (5/10/2021).

Pada Agustus 2021, kredit perbankan tercatat tumbuh sebesar Rp124, 279 triliun atau 4,51 persen secara yoy dan sebesar 1,45 persen secara ytd. Secara sektoral, kredit rumah tangga mencatatkan kontribusi sebesar Rp45,75 triliun, perdagangan besar dan eceran sebesar Rp32,9 triliun, dan pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp7,46 triliun.

Untuk DPK tumbuh sebesar Rp108,17 triliun atau tumbuh 4,60 persen secara yoy dan 2,67 persen secara ytd. Sementara aset perbankan di Sulsel pada posisi Agustus 2021 di tengah kondisi pandemi mampu tumbuh 4,59 persen (yoy), disertai indikator fungsi intermediasi (LDR) yang cukup tinggi 114,0 persen dengan risiko kredit (NPL) yang tetap terjaga sebesar 2,83 persen.

"Pertumbuhan ini memang relatif tidak sebaik sebelum pandemi terjadi. Tapi, kita tetap optimistis perbaikan akan terus terjaga hingga akhir tahun," terang Patahuddin.

Bahkan, lanjut Patahuddin, perbaikan kinerja itu diproyeksi masih akan tetap berlanjut hingga 2022 mendatang. Sebab, jika melihat tren pertumbuhan industri jasa keuangan di triwulan pertama dan kedua, terus mengalami pertumbuhan yang atraktif.

Merujuk data OJK Sulampua, hingga 31 Agustus 2021, tercatat 37 bank umum konvensional dan syariah termasuk 3 unit usaha syariah (UUS) telah melakukan proses restrukturisasi. Sebanyak 29 di antaranya telah melakukan restrukturisasi untuk 156.507 debitur dengan baki debet sebesar Rp14,87 triliun. (k36)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper