Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubenur Sulsel: Tak Ada Surat Protes Terkait Penemuan Seaglider di Selayar

Gubernur Nurdin Bantah Layangkan Protes Terkait Penemuan Seaglider di Selayar
Gubernur Sulsel Nurdin  Abdullah./Bisnis-Andini Ristyaningrum
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah./Bisnis-Andini Ristyaningrum

Bisnis.com, MAKASSAR - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menegaskan bahwa pihaknya belum melayangkan surat protes ke pihak manapun terkait penemuan seaglider di perairan Selayar. Termasuk pada Kedutaan Besar (Kedubes) China.

Menurut Nurdin, benda tersebut belum diketahui asal usulnya. Kendati demikian, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Lantamal VI Makassar dalam proses pengkajian dan penelitian seaglider tersebut.

"Kita memang belum melayangkan protes ke manapun. Tidak ada itu. Bagaimana mau melayangkan surat, sementara kita belum tahu siapa pemilik benda tersebut," ungkap Nurdin, Selasa (5/1/2021).

Ia menjelaskan, seaglider yang ditemukan oleh nelayan di perairan Selayar itu berfungsi untuk merekam data yang dapat digunakan untuk penelitian, industri, dan pertahanan.

Nurdin juga sempat mempertanyakan tujuan dari hadirnya seaglider, termasuk pihak yang menemukannya di Selayar. Ia menyebutkan, seaglider jenis ini juga dapat digunakan untuk penelitian oceanografi atau ilmu tentang samudra atau lautan.

"Pertanyaannya, ini murni untuk penelitian atau tujuan-tujuan tertentu, ini juga belum kita tahu. Kedua, siapa yang menempatkan kita juga belum tahu, jadi kita tidak boleh menuduh dulu. Kita tunggu sampai kajian ini selesai," terangnya.

Setelah melalui beberapa proses pengkajian, Nurdin mengakui seaglider tersebut mirip dengan produk asal China.

"Ini ada kemiripan dengan produk China, tetapi kita belum bisa menuduh bahwa ini yang meletakkan China. Kita belum tahu, apakah orientasi penelitian dan sebagainya. Jadi, kita tunggu saja dulu hasilnya," terang Nurdin.

Seaglider itu sendiri ditemukan oleh seorang nelayan, Saeruddin. Ia berhasil menjaring sebuah benda yang tampaknya seperti drone bawah air buatan China.

Saeruddin menangkap pesawat tak berawak itu pada 20 Desember 2020, di dekat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Dia kemudian menyerahkannya kepada polisi setempat, yang kemudian menyerahkannya kepada militer Indonesia. (k36)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler