Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bersiap Masuk UNESCO Global Geopark, Hutan Karst Rammang-rammang Memoles Diri

Sumber Daya Manusia terus ditingkatkan. Masyarakat setempat yang terlibat dalam aktivitas kepariwisataan Rammang-rammang terus dilatih.
Perahu melintas di kawasan objek wisata Karst Rammang-Rammang, Kecamatan Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (5/8). Objek wisata Rammang-Rammang berada di gugusan pegunungan kapur (karst) Maros-Pangkep dengan trip menelusuri sungai menggunakan perahu. Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Perahu melintas di kawasan objek wisata Karst Rammang-Rammang, Kecamatan Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (5/8). Objek wisata Rammang-Rammang berada di gugusan pegunungan kapur (karst) Maros-Pangkep dengan trip menelusuri sungai menggunakan perahu. Antara/Sahrul Manda Tikupadang

Bisnis.com, MAKASSAR - Geopark Maros-Pangkep atau lebih populer dengan sebutan Hutan Karst Wisata Rammang-rammang terus memoles diri untuk mempermantap persiapan masuk menjadi UNESCO Global Geopark.

Sumber Daya Manusia terus ditingkatkan. Masyarakat setempat yang terlibat dalam aktivitas kepariwisataan Rammang-rammang terus dilatih.

Ridwan, salah seorang pelaku wisata di kawasan Rammang-rammang mengaku berbagai pelatihan telah dilakukan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan wisata itu.

"Masyarakat di sini sudah tahu ketentuan-ketentuan menuju Geopark Unesco, itu sudah kita lengkapi persiapannya. Kami menyambut baik karena ruang lingkup kita terlindungi, namun kita memang masih berproses," ujarnya, Senin (2/11/2020).

Menurutnya, terdapat perbedaan antara persiapan destinasi wisata di Bali dan Toraja, dengan yang ada di Sulawesi Selatan. Jika dua tempat ini mempersiapkan SDM terlebih dahulu sebelum pembukaan destinasi wisata, namun sebaliknya pada destinasi wisata Rammang-Rammang.

"Bedanya kita di Bali dan Toraja, mereka siapkan SDM-nya dulu lalu tempatnya, kalau di sini kita siapkan tempatnya dulu baru SDM-nya. Kita memang berproses," ujarnya.

Sebelum eksploitasi dilakukan, masyarakat setempat meminta kepada pemerintah agar pembangunan pariwisata tersebut terus dilanjutkan, sebab dengan eksploitasi akan berdampak pada proses mata pencaharian warga dan tentu berpengaruh pula pada keindahan alam setempat.

"Kita menyampaikan ke pemerintah bahwa membangun pariwisata jauh lebih baik daripada eksploitasi karena prinsip dasarnya pariwisata adalah sesuatu yang tidak pernah habis," ujarnya.

Selain itu, pembangunan pariwisata dinilai akan fokus pada dua hal, yakni infrastruktur dan suprastruktur yang harus diperbaiki.

Ridwan mengemukakan salah satu keistimewaan karst itu karena menyimpan kantong-kantong air yang tak pernah habis dan jika ditambang, suatu saat akan habis dan tidak bisa tumbuh kembali.

"Beberapa tahun lalu, orang tua kita ambil air bersih di sini sebelum ada air dalam kemasan, makanya kami berjuang agar wisata Rammang-Rammang ini masuk ke Geopark UNESCO," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Amri Nur Rahmat
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper