Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teknik Pertanian Alami di Gorontalo Wujudkan Ekosistem Pertanian Berkelanjutan

Pembangunan pertanian harus memperhatikan tiga kunci utama, yakni ekonomi yang berjalan terus, ramah lingkungan, dan dapat diterima oleh masyarakat.
Petani membawa daun tembakau saat panen di persawahan Dusun Welar, Toroh, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (7/9/2020). Menurut petani, meskipun kualitas tembakau saat ini sedang baik, harga tembakau iris kering jenis Jawa di tingkat petani turun dari Rp35 ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram akibat pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Petani membawa daun tembakau saat panen di persawahan Dusun Welar, Toroh, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (7/9/2020). Menurut petani, meskipun kualitas tembakau saat ini sedang baik, harga tembakau iris kering jenis Jawa di tingkat petani turun dari Rp35 ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram akibat pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Bisnis.com, GORONTALO - Seluruh penyuluh pertanian di Gorontalo mulai diperkenalkan dengan teknik pertanian alami. Metode bertani alami tersebut sebagai upaya untuk merawat ekosistem pertanian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, mengatakan bahwa pembangunan pertanian harus memperhatikan tiga kunci utama, yakni ekonomi yang berjalan terus, ramah lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat.

“Sehebat-hebatnya teknologi jika tidak berterima oleh masyarakat, maka kita tidak bisa mengembangkan apapun itu. Artinya, dalam pengembangan sumber daya pertanian yang ramah lingkungan itu tidak lepas dari dukungan masyarakat petani," terangnya dikutip dari Antara, Selasa (15/9/2020).

Lanjutnya, revolusi hijau memang telah nyata dapat meningkatkan produksi pertanian berlipat ganda. Namun, penerapannya perlu kehati-hatian, karena penggunaan bahan kimia seperti pestisida secara terus menerus dapat menyebabkan degradasi lahan.

“Oleh karena itu, pembangunan pertanian ke depan perlu memperhatikan konsep pertanian alami atau ramah lingkungan yang berkelanjutan," ujarnya.

Berdasarkan keterangan Balai Karantina Kelas II Gorontalo, Teknologi pertanian alami tersebut berbeda dengan teknologi pertanian secara organik. Untuk teknologi pertanian alami, para petani akan membuat pupuk dan enzim dari bahan bahan alami yang bisa digunakan untuk mengganti pestisida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Amri Nur Rahmat
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper